jurnalbogor.com – Relawan TIK Kota Bogor pada Senin (20/5/2024), mulai melakukan road show ke sekolah-sekolah SMK di Kota Bogor dengan menggelar Seminar Literasi Digital Dalam Rangka Menyambut Hari Kebangkitan Nasional dengan tema “Jadi Gen SAKTI (Siap Aktif Kerja dengan Teknologi Informasi)”.
Relawan TIK Kota Bogor membantu dan membimbing generasi muda, karena mereka adalah ujung tombak dari perubahan. Dunia kerja kini semakin terhubung dengan teknologi informasi. Literasi digital menjadi kunci utama untuk menghadapi tantangan-tantangan baru.
Kegiatan dirancang untuk membekali peserta dengan pengetahuan dan keterampilan yang esensial dalam navigasi dunia digital. Selain mendorong kreativitas dan inovasi di kalangan anak muda, diharapkan nanti mereka tidak hanya menjadi pengguna internet yang bijak, tapi juga kontributor positif dalam ekosistem digital dan dalam aktivitas peningkatan digital talent.
Roadshow pertama di SMKN 2 Bogor, satu sekolah yang berada di wilayah kecamatan Bogor Utara, tepatnya di jalan Pangeran Sogiri No 404, RT 06/RW 01, Tanah Baru, Bogor Utara, Kota Bogor.
Acara yang diusung hasil kerjasama Relawan TIK Kota Bogor dengan SMKN 2 Kota Bogor, KCD Wilayah II Jawa Barat, BONET, Edukasi4ID, Jurnal Bogor, Serbukatif, Bank Kota Bogor, dan PDAM Bogor di laksanakan di aula SMK Negeri 2 Bogor dan dihadiri oleh kelas 11 dan 12.
Hadir sebagai Key Note Speaker Pembina Relawan TIK kota Bogor, Dedie Abdu Rachiem. Sedangkan untuk pemaparan dari narasumber dalam seminar literasi digital ini adalah pemaparan sesi Digital Skill oleh Ketua Relawan TIK kota Bogor Dedieh Sofian, Pemaparan Sesi Digital Ethic oleh Rahmat Drajat, S.Kom dari SMKN 2 Kota Bogor, dan sesi Pemaparan Digital Safety oleh Rezky Kartika Permana (Pengurus Cabang RTIK Bogor).
Sabagai awal pembuka sebagai Pembina Relawan TIK, Dedie Rachim dalam sambutannya mengatakan,” Teknologi, informasi dan komunikasi adalah tools atau alat yang harus menjadi alat perubahan dan peradaban Indonesia yang lebih baik dan modern, untuk itu manfaat dan fungsi Teknologi dan Informasi harus di berdayakan dengan baik dan positif, Relawan TIK sendiri di bentuk oleh Kementerian Komunikasi dan Informasi.”
“Kita harus bisa mencontoh negara korea. Dalam hal ini, Presiden Korea mengumpulkan para menterinya hanya untuk belajar 2 hal, belajar literatur dan studi banding, yaitu intinya belajar. Maka mereka pun menyelenggarakan olympiade, karena dari olympiade akan banyak negara negara lain yang hadir di Korea dan mereka bisa belajar dan mendapatkan ilmu dari negera lain”.
Lebih jauh Dedie rachim dalam sambutannya menyebutkan, “Jadi Kalian harus bisa memastikan cita citanya mau kemana dan jadi apa? Karena hanya pendidikan yang bisa membuat mengubah nasib, keluarga dan bangsa. Jadi Saya berharap siswa dan siswi disini bisa memantapkan cita cita. Saya doakan semua siswa siswi tercapai cita-citanya.”
“ Jangan mensia-siakan kesempatan yang ada, kepedulian pemuda yang bisa membawa negara menjadi maju, belajarlah dari Korea. Jadi siswa siswi disini nantinya harus bisa memberikan kontribusi yang baik dan positif yang membuat kota Bogor bangga memiliki SMK Negeri 2 Bogor” pungkasnya.
Selanjutnya dalam pemaparan pertama dengan tema Etika Digital (Digital Etich) dipaparkan oleh Rahmat Drajat, S.Kom yaitu salah satu pengajar dari SMKN 2 Kota Bogor.
“Etika digital adalah kemampuan individu dalam menyadari, mencontohkan, menyesuaikan diri, merasionalkan, mempertimbangkan dan mengembangkan tata kelola etika digital (netiquet) dalam kehidupan sehari hari. Media digital mestinya diarahkan pada suatu niat, sikap dan perilaku yang etis untuk kebaikan bersama. Demi meningkatkan kualitas kemanusian, apalagi indonesia yang multikultural, maka etika digital sangat relevan dipahami dan di praktikan oleh semua warga negara Indonesia. ”
“Netiket ( Network Etiquette) artinya tata krama dalam menggunakan internet , dimana bumi dipijak, disitulah langit dijunjung, jadi dimana kita berada kita harus menghormati aturan yang berlaku.”
Sementara itu sesi Digital Skill yang disampaikan ketua Relawan TIK, Dedie Sofian ini diawali pemaparan tentang Cakap Bermedia Digital, dimana pengertiannya adalah individu yang Cakap Bermedia Digital mampu mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat keras dan lunak dalam lanskap digital, mesin pencari informasi dan aplikasi percakapan dan media sosial, serta aplikasi dompet digital, lokapasar dan transaksi digital.
Dalam salah satu paparannya Dedie Sofian mengatakan, “Manfaatkan media sosial untuk media pembelajaran, personal branding, terhubung ke seluruh dunia, menjadi sarana riset dan penelitian serta mendapatkan informasi pendidikan dan karir.”
Rezky Kartika Permana, Pengurus Cabang RTIK Bogor yang terakhir tampil untuk memaparkan sesi Digital Safety, Keamanan Digital, mengatakan “ Keamanan Digital itu adala suatu proses untuk memastikan pengguna layanan digital baik daring maupun luring dapat dilakukan secara aman. Tidak hanya untuk mengamankan data yang kita miliki, melainkan juga melindungi data pribadi yang bersifat rahasia.”
“ Banyak potensi kejahatan dengan data pribadi, seperti jual beli data, profiling untuk target politik atau iklan di media sosial, pendaftaran akun pinjaman online, ambil alih akun, meretas akun layanan, intimidasi atau cyber bullying.”
“ Untuk itu lakukan hal ini sebelum terjadi, jaga data pribadi tetap aman, jangan bagikan dengan siapapun, termasuk di media sosial. Selalu waspada tehadap email, tautan, telepon, chating yang tidak dikenal. Lalu dapatkan informasi dari sumber yang terpercaya, lakukan keamanan 2 faktor authentication,” pungkasnya menutup sesi pemaparannya. **
(prst)