jurnalbogor.com – Momen bersejarah tercipta di Kabupaten Bogor dalam peresmian Gedung Public Safety Center (PSC) 119, yang dirangkaikan dengan penetapan nama-nama pahlawan untuk empat RSUD.
Dalam agenda yang dipimpin langsung oleh Bupati Bogor, Rudy Susmanto, S.Si., RSUD Leuwiliang resmi berganti nama menjadi RSUD R. Moh. Noh Nur, sebagai bentuk penghargaan atas jasa pejuang lokal.
Direktur RSUD R. Moh. Noh Nur, dr. Vitrie Winastri, S.H., M.A.R.S., menyambut baik kebijakan tersebut dan menyatakan bahwa perubahan nama ini menjadi semangat baru bagi rumah sakit yang dipimpinnya.
“Kami mengapresiasi penetapan nama R. Moh. Noh Nur sebagai identitas baru rumah sakit. Ini bukan sekadar perubahan nama, tetapi sebuah pengingat akan nilai-nilai perjuangan yang harus terus kami hidupkan dalam pelayanan sehari-hari. Semangat pengabdian dan keberanian almarhum menjadi inspirasi kami untuk terus berinovasi dan meningkatkan mutu layanan,” ujar dr. Vitrie.
R. Moh. Noh Nur adalah pejuang asal Leuwiliang yang gugur dalam Agresi Militer Belanda II saat mengawal para pengungsi. Penamaan ini menjadi simbol semangat perjuangan, keberanian, dan cinta tanah air—nilai-nilai yang kini menjadi identitas moral RSUD.
> “Dengan nama baru ini, kami ingin menjadikan RSUD R. Moh. Noh Nur sebagai rumah sakit yang tidak hanya andal secara medis, tetapi juga hadir dengan jiwa kemanusiaan dan kepedulian yang tinggi,” lanjut dr. Vitrie.
Perubahan nama ini mempertegas komitmen RSUD R. Moh. Noh Nur untuk menjadi rumah sakit rujukan utama yang profesional, humanis, dan dekat dengan masyarakat, serta menjadi kebanggaan wilayah barat Kabupaten Bogor.
(yev)
