jurnalbogor.com – Bismillahir Rahmanir Rahiem. InsyaAllah pada Kamis malam, 31 Okt 2024 sekitar pkl 23 WIB, putri sulungku Annisa Hasanah, kembali ke Kyoto Jepang, setelah 4 hari berada di Indonesia.
Ada undangan sebagai speaker pada seminar internasional Asean Youth, bertempat di Sekretariat Asean Jakarta, Senin 28 Oktober 2024, 4 hari yang lalu.
Acara tersebut diselenggarakan LSM/NGO disponsori NGO Jerman dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda, dengan mengundang para narasumber (speaker) dari kalangan millenial berasal dari 4 negara.
Annisa CEO Ecofun Indonesia yang kini sedang studi doktoralnya di Kyoto University, diundang mewakili Indonesia.
Ayah-mamanya ikut mengantar putri sulungnya ke bandara Sukarno-Hatta (Sutta) Jakarta. Sambil menunggu jadwal boarding keberangkatan pesawat China Airline, kami mengobrol dahulu, orangtua bersama anak, sambil menyeruput minum Teh dan Kopi Tarik serta memakan Roti Bakar di resto Ya Kun Kaya Toast, Singapore Coffeestall since 1944, resto yang ada bandara Sutta Jakarta.
Subhanallah menu kuliner Singapura, rasanya memang eunaak tenan. Harap maklum baru pertama kali mencicipi, yang diperkenalkan putri kami.
Alhamdulillah ayah AA sambil mengobrol setelah sholat maghrib di musholla bandara Sutta, ketika saya duduk kembali di ruang resto, saya disodorkan sejumlah uang saku untukku ayahnya.
Sungguh mengejutkan, sambil uang tersebut dengan senang hati, terharu dan rasa syukur kpd Allah SWT.. Kata Nisa: …” uang itu kado hadiah ultah ke 65 thn buat ayah..” yang berulang tahun pada Selasa tgl 8 Oktober 2024, dimana saya genap berusia 65 thn, sudah mengabdi sebagai dosen 37,5 tahun, sejak 1 Mei 1987 hingga Oktober 2024.
Alhamdulillah, menurut peraturan perundangan saya resmi memasuki purna tugas sebagai Dosen Tetap Prodi Agribisnis pada Fakultas Pertanian Universitas Djuanda (UNIDA) Bogor, mengampu lk 10 matkul, dan kebetulan pada Kamis 31 Oktober 2024 menerima SK Yayasan ttg pemberhentian secara hormat. Annisa-anak sulungku sudah saya beritahu, sebelum dia pulang ke Jepang.
Oleh karena itu saya anggap uang pemberian si sulungku itu, merupakan uang tambahan “pasangon pensiunan” saya dari anak sulungku mahasiswa program doktor Kyoto University Jepang, yang juga dia bekerja paruh waktu (part time) untuk mencari nafkah di Jepang, diantaranya berprofesi narsum forum ilmiah dan diklat sdm, tour guide wisata, bisnis produk Ecofunopoly, asistensi anak sekolah Dikmen Jepang, etc insyaAllah bekerja yang halalan toyiban.
Alhamdulillah, lumayan pengisi dompet yang mulai kosong. Anakku Nisa bilang kepadaku ayahnya, jika ayah butuh biaya hidup dalam menjalani masa pensiun di hari tua ,”ayah jangan lupa jafri WA Nisa,…beritahu Nisa ya!..” begitu gumamnya.
Alhamdulillah, anakku memiliki perhatian yang cukup besar terhadap kehidupan orangtuanya yang telah lansia.
Semoga anak sulungku Annisa Hasanah sehat dan happy selalu, murah rezeki serta sukses study doktornya, mengikuti jejak ayahnya, dan teruslah berprestasi mengglobal, bermanfaat untuk banyak orang, sehingga mengharumkan marwah keluarga, subhanallah.
Kamis malam, Annisa balik ke Jepang dari bandara Sutta Jakarta menuju Kanzay Airport in Osaka City, Japan, terus ke Kyoto City tempat studinya.
Selamat jalan nduk, anakku dan berhati-hati di dalam perjalanan. Jangan lupa senantiasa berdoa, zikrullah. Ayah mama juga selalu berdoa kehadirat Allah SWT untuk keselamatan, kesehatan dan kesuksesanmu nduk!
Titip salam sayang ayah buat menantuku Andik Fatahillah di Apato Kyoto City Japan, sehat selalu.!
Syukron barakallah.
Wassalam
====✅✅✅
Dr.Ir.H.Apendi Arsyad, M.Si (Dosen dan Pendiri Universitas Djuanda Bogor sejak thn 1986 sd 2024, Pendiri ICMI 1990 di Malang, dan Ketua Wanhat MPW ICMI Orwil Khusus Bogor merangkap Wasek Wankar MPP ICMI, Konsultan, Pegiat dan Pengamat serta Kritikus Sosial melalui tulisan-tulisannya melalui media sosial)