jurnalbogor.com – Warga di Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor mengaku resah dan akan menggelar aksi unjuk rasa akibat sudah lamanya kondisi aliran kali Cikaniki tercemar penyebabnya diduga limbah beracun (B3).
Baret (48) tokoh pemuda asal Desa Batutulis mengaku siap bersama masyarakat lainnya untuk menggelar aksi demo menyikapi tercemarnya kali Cikaniki akibat pengolahan emas yang menggunakan tong secara ilegal yang kerap membuang limbah ke kali itu.
“Kami merasa prihatin saja, karena setelah tercemarnya kali tersebut. Saat ini kali Cikaniki tak bisa digunakan,” ujar Baret kepada Jurnal Bogor, Senin (20/1/2025).
Menurutnya, masyarakat hanya menuntut dan meminta kali Cikaniki untuk bersih seperti biasanya.
“Tidak ada yang lain, kami minta bagaimana caranya sepanjang kali Cikaniki untuk bersih kembali. Ini sudah klimaks, ketika tidak diindahkan dengan keadaan kali Cikaniki masih dalam keadaan keruh dipastikan kami bersama masyarakat lainnya akan menggelar aksi demo,” ungkapnya.
“Ketika tak diindahkan dipastikan kami akan turun langsung untuk menggelar aksi unjuk rasa,” tegasnya lagi.
Sebelumnya, Ason warga Desa Kalongliud menyebut, sudah cukup lama kali Cikaniki di Nanggung kondisinya keruh akibat banyaknya pengolahan emas menggunakan tong secara ilegal.
“Kali Cikaniki di wilayah Desa Kalongliud, sudah empat kali ikan banyak yang mati. Baunya seperti adanya bahan kimia Sianida,” beber Ason.
Tercemarnya kali Cikaniki beberapa bulan terakhir ini juga disesalkan ketua BPD Desa Parakanmuncang Sahyana yang mengaku sudah seringkali menyampaikan keluhan kondisi aliran air tak layak kepada pihak terkait.
“Namun sampai hari ini tetap saja keadaan air masih tetap keruh,” keluhnya.
Menurut Sahyana, kondisi adanya kali Cikaniki sudah lama tercemar seharusnya pemerintah jangan menunggu adanya laporan dari masyarakat.
“Seharusnya pemerintah lebih peka dan harus melakukan penertiban bagi siapa saja penambang yang sengaja membuang limbah ke kali. Pemerintah harus tegas, karena setahu kami pencemaran kali Cikaniki ini berlangsung sudah cukup lama,” kata dia.
“Meski adanya penertiban, kondisi air jernihnya hanya sebentar. Lagi-lagi kali Cikaniki kembali keruh,” ungkapnya.
“Bahkan sudah tiga bulan ini kali Cikaniki sudah kembali tercemar dan tak layak digunakan,” tandasnya.
Sementara ketua Apdesi Kecamatan Nanggung Jani Nurjaman mendukung langkah masyarakat untuk menggelar aksi unjuk rasa sebagai bentuk protes sudah lama tercemarnya aliran sungai Cikaniki tersebut.
“Memang benar beberapa warga desa di Kecamatan Nanggung mereka menyampaikan keluhannya dengan kondisi aliran kali Cikaniki saat ini tak layak digunakan,” kata dia.
Menurutnya, bukan hanya warga desa Kecamatan Nanggung, begitu juga warga Desa Babakansadeng dan Sadeng termasuk para santri dil ingkup Kecamatan Leuwisadeng yang biasa menggunakan kali tersebut. Mereka menyampaikan akan menggelar aksi dan protes lantaran kali tersebut kini tak bisa digunakan karena sudah lama tercemar.
Meski begitu, pihaknya terus berupaya dan mencarikan solusi dengan berkoordinasi baik Muspika maupun pihak lainnya dalam menampung aspirasi masyarakat tersebut.
“Terkait tercemarnya kali tersebut, saat ini kami bersama Muspika tengah mencari solusi,” tukasnya.
(Arip Ekon)