SDN Ciriung 2 Pertahankan Sekolah Unggul

  • Whatsapp
Eni Minarni bersama sejumlah guru SDN Ciriung 2 yaitu Herlinasary, Izzati, Iswahyuni, Nurasiah, Sri Maharani, Desi Tri Kurniasari, Annisa, dan Yanuar Ari Putra

jurnalbogor.com – SDN Ciriung 2 Cibinong, Kabupaten Bogor tengah mempertahankan akreditasi tahun ini yang sebelumnya sudah akreditasi A. Sekolah yang dikenal ‘Sekolah Center’ ini telah menyandang sekolah Adiwiyata tingkat Kabupaten Bogor yakni sekolah yang peduli pelestarian lingkungan dan berharap jadi role model sekolah unggulan jika terus didukung infrastruktur yang memadai.

“Tahun ini fokus akreditasi, dan tidak dulu maju ke Jawa Barat untuk Adiwiyata,” kata Kepala Sekolah SDN Ciriung 2 Eni Minarni, Rabu (12/6/2024).

Read More

Eni Minarni dan Tineke Fransiska

Dia punya mimpi sekolah ini bisa jadi harapan orangtua menyekolahkan anaknya. Untuk itu dia perlu dukungan semua pihak, baik dari pihak sekolah, Dinas Pendidikan maupun orangtua siswa agar segala keterbatasan yang ada saat ini bisa disiasati dengan baik.

“Inginnya ada penambahan guru karena ada 2 kelas yang masih diajar 1 guru. Untuk Agama dengan rombel 18 juga harusnya ada kelas rendah dan yang kelas tinggi, serta dengan Komite dan orang tua ingin terbina lebih baik lagi,” jelasnya.

Siswa SDN Ciriung 2 yang lolos OSN mendapat pendampingan

“Alhamdulillah masih terus mempertahankan prestasi. Sekolah ini inginnya tidak kalah dengan sekolah swasta dan anak-anak disini secara keseluruhan berpotensi,” ungkap Eni.

Pihak sekolah kata dia berusaha menjalankan visi misi sekolah bersama siswa dan guru-guru merawat lingkungan sekolah termasuk menjaga prestasi, baik akademik dan non akademik. “Disini ada tiga guru senior, Ibu Tin, Ibu Kenik, Ibu Roro tapi Ibu Roro pensiun per 1 Mei dan alhamdulillah sekarang ini sudah ada 5 guru lolos PPPK dari 19 guru yang ada,” kata dia.

Eni Minarni bersama guru kelas 6, Tineke Fransiska, Herlinasary, dan Iswahyuni
 

Perihal lingkungan sekolah, SDN Ciriung 2 terus berupaya agar menjadi sekolah yang nyaman dan asri. Salah satu guru Tineke Fransiska menjelaskan keinginan sekolahnya lebih rindang, selain ada bunga-bunga ada juga tanaman buah. “Ingin ada area khusus tempat membuat kompos, misal sampah-sampah organik bisa diolah disini jadi pupuk. Intinya sih kita saling dengan orangtua siswa juga dan anak-anak diberi pemahanan cinta lingkungan,” jelas Tin. 

(yev)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *