RSUD Raden Mohamad Noh Nur Leuwiliang Rawat Bayi Terlantar

  • Whatsapp

jurnalbogor.com – RSUD Raden Mohamad Noh Nur Leuwiliang memberikan kasih sayang tanpa syarat. Selama hampir satu bulan terakhir, RSUD R. Moh. Noh. Nur Leuwiliang telah merawat secara intensif seorang bayi laki-laki tanpa identitas di ruang Perinatologi.

Bayi tersebut ditemukan pada Selasa, 8 Juli 2025 pukul 14.00 WIB di Kampung Laladan RT 003/003, Desa Ciampea Udik, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor oleh warga setempat.

Read More

Penemuan tersebut dilaporkan ke pihak Kepolisian Sektor Ciampea, yang kemudian membawa bayi tersebut ke rumah sakit untuk mendapatkan pemeriksaan dan perawatan medis.

Pemeriksaan awal di RS Leuwiliang memastikan kondisi bayi memerlukan pemantauan intensif. Sejak hari pertama, tanpa adanya pendamping keluarga, bayi langsung mendapatkan perhatian penuh dari tim medis rumah sakit. Kini, kondisinya telah stabil dan menunjukkan perkembangan menggembirakan berkat perawatan yang konsisten selama 30 hari.

“Kami tetap memberikan pelayanan terbaik karena hak bayi untuk memperoleh layanan kesehatan harus dijaga, apa pun latar belakangnya,” ujar Hj. Ai Gunarsih, S.Si.T., M.Kes, Kepala Bidang Keperawatan RSUD R. Moh. Noh. Nur, yang turut mendampingi proses penanganan bersama Muhtar Lintang Komarul Hadi, S.K.M., M.Kes, Kepala Sub Bagian Umum, serta Heti Rodiah, A.Md, dari Tim Humas RSUD.

Pada Kamis, 7 Agustus 2025 pukul 10.00 WIB, proses serah terima bayi dilakukan oleh IPTU U Jikus Wardana, penyidik Polsek Ciampea, kepada pihak Dinas Sosial Kabupaten Bogor yang diwakili oleh Suhelmi Budiman, S.E., di RS Leuwiliang. Serah terima ini disaksikan oleh pihak kepolisian dan tenaga medis rumah sakit.

Pihak RSUD juga telah berkoordinasi dengan Dinas Sosial Kabupaten Bogor, Polsek Ciampea, serta Pemerintah Kecamatan Ciampea untuk tindak lanjut kasus ini. Rencananya, bayi akan dipindahkan ke tempat perlindungan sosial setelah seluruh proses hukum dan administrasi selesai.

RSUD R. Moh. Noh. Nur Leuwiliang menegaskan komitmennya untuk terus memberikan perlindungan dan kasih sayang kepada setiap pasien, tanpa memandang latar belakang, sebagai bentuk pelayanan kesehatan yang humanis.

(yev/rls)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *