jurnalbogor.com – Sekitar 2000 Jamaah yang terdiri dari para kiyai, ustad, santri, tokoh pemuda dan masyarakat lainnya turut meramaikan Istighosah dan Doa Bersama untuk menyongsong Pemilu Damai.
Ketua Panitia yang juga ketua Barisan Santri. Ustadz Edi Najmudin menyampaikan bahwa kegiatan yang berlangsung di Desa Pasarean Itu berlangsung dengan khidmah meski diterpa hujan deras
“Alhamdulillah berlangsung lancar. Diawali dengan Dizikir, shalawat, dan diakhiri dengan Tabligh akbar dalam rangka Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW. Semuanya lancar alhamdulillah,” kata dia, Sabtu 10 Februari 2024 lalu.
Ia menyebut, kegiatan itu dalam rangka ikhtiar menguatkan peran strategis santri.
“Santri itu salah satu komponen yang luar biasa, dalam menjaga dan menata kehidupan bermasyarakat, jadi penting kiranya para santri bisa “ngahiji sabengkeutan” tak lain untuk penguatan syiar agama”. papar dia.
Di tempat yang sama, Ketua MUI Kecamatan Pamijahan, KH. Tatan Mubarok menyampaikan bahwa Istighosah dan Doa Bersama ini layak dicontoh oleh para politisi lain. Sebab, kata dia, apa yang sudah diusahakan, harus dibarengi dengan keridhaan allah.
“Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini, ini layak dicontoh oleh caleg maupun politisi lainnya. Karena apapun yang sudah kita usahakan, kita harus kembalikan kepada Allah dengan bentuk doa,” papar dia.
Istighosah dan Doa Bersama itu juga dinilai mampu meminimalisir upaya-upaya politik yang dilarang agama.
“Bisa dijadikan pengingat untuk kita bahwa Allah selalu melihat apa yang kita lakukan. Saya berharap kegiatan serupa juga dilakukan Caleg dan politisi lainnya, sehingga mampu menciptakan kedamaian jelang pencoblosan,” jelasnya.
Salah satu penceramah utama, KH. Yusuf Junaedi dalam ceramahnya mengingatkan kepada para santri agar tetap semangat dalam mengemban ilmu.
Sebab, kata dia, santri memiliki peran penting yang jarang dirasakan oleh santri itu sendiri. Ia mengatakan, peran santri hingga kiyai adalah sama, mengabdi untuk masyarakat.
Sehingga, ia meminta kepada para santri untuk tidak putus asa untuk menjadi orang yang bermanfaat bagi orang banyak.
“Jangan putus asa, santri harus punya rasa percaya diri bahwa santri bisa menempati posisi strategis baik dalam politik maupun posisi lainnya. Yang pasti, niatkan untuk mengabdi kepada masyarakat demi mencapai ridha Allah SWT,” papar dia.
Sementara, Caleg DPRD Kabupaten Bogor Dapil IV Ruhiyat Sujana menyampaikan bahwa ribuan santri dan masyarakat yang datang itu merupakan bentuk meleknya santri terhadap politik.
“Saya sangat kagum, kiyai hingga santri berkumpul di satu tempat untuk mendoakan kedamaian pemilu. Ini bukti nyata bahwa kaum sarungan juga peduli dengan keberlangsungan politik di Indonesia. Meskipun sempat diguyur hujan yang cukup deras, tapi alhamdulillah jemaah tetap bertahan bahkan malah membludak. Ini salah satu bukti dari adanya rasa kepedulian terhadap bangsa dan juga agama” papar Kang RS, sapaan karibnya.
Ia menyebut, dirinya sudah mengundang sejumlah caleg lainnya di Dapil V dan IV untuk sama-sama bermunajat dan meminta ridha Allah agar pemilu damai.
“Kita sudah undang hampir seluruh caleg di Bogor Barat, untuk sama-sama berdoa apa yang diharapkan terkabul, apa yang diinginkan masyarakat terealisasi,” jelas dia.
Kang RS meyakini, kaum sarungan akan semakin mendominasi kursi-kursi politik karena melihat antusiasme dalam mendoakan pemilu damai.
“Memegang peran itu tidak melulu harus menjadi dewan, yang paling utama adalah bagaimana santri dirasakan keberadaannya langsung oleh masyarakat. Saya yakin dengan antusiasme mereka malam tadi, menjadi pertanda bahwa kaum sarungan akan kembali memimpin jalannya demokrasi Indonesia yang sehat,” tutup dia.
(ASY)