Refleksi Akhir Tahun, Pemkab Bogor Gelar Doa Bersama dan Santuni 1.200 Anak Yatim dan Lansia

  • Whatsapp
Pemkab Bogor menggelar Doa Bersama Seluruh element masyarakat di Masjid Nurul Wathon Pakansari, Jumat (26/12/2025). (foto.Aga)

jurnalbogor.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor menutup tahun 2025 dengan cara yang berbeda. Bupati Bogor Rudy Susmanto bersama Wakil Bupati Ade Ruhandi, Forkopimda, alim ulama, tokoh masyarakat, serta ribuan warga menggelar doa bersama dan memberikan santunan kepada 1.200 anak yatim dan lansia dalam rangka Refleksi Akhir Tahun 2025 di Masjid Raya Nurul Wathon Pakansari Cibinong, Jumat (26/12).

Kegiatan tersebut menjadi momentum bermuhasabah sekaligus memohon rida Allah SWT agar Kabupaten Bogor senantiasa diberi keselamatan, keberkahan, dan kekuatan dalam menghadapi tantangan ke depan.

Read More

Doa bersama dipimpin oleh para kiai dan ulama se-Kabupaten Bogor, diawali tausiyah keagamaan oleh Gus Miftah yang mengajak seluruh elemen masyarakat memperkuat persatuan dan kepedulian sosial.

Bupati Bogor Rudy Susmanto menegaskan, refleksi akhir tahun kali ini tidak diisi dengan euforia atau hiburan, melainkan dengan doa dan kebersamaan.

“Menutup akhir tahun 2025, kami memilih berkumpul dan berdoa bersama seluruh masyarakat Kabupaten Bogor. Ini adalah bentuk ikhtiar batin, memohon rida Allah SWT agar Bogor senantiasa dalam lindungan-Nya,” ujar Rudy.

Santunan kepada anak yatim dan lansia menjadi simbol komitmen Pemerintah Kabupaten Bogor untuk terus menghadirkan kebijakan yang berpihak kepada kelompok rentan, sejalan dengan semangat gotong royong dan nilai-nilai keagamaan.

Bupati Bogor Rudy Susmanto mengajak seluruh masyarakat untuk menjadikan akhir tahun sebagai momentum refleksi bersama.

Menurutnya, sepanjang 2025 Pemerintah Kabupaten Bogor telah melakukan percepatan pembangunan infrastruktur, menekan angka kemiskinan, serta memperluas akses pendidikan. Namun ia mengakui, berbagai upaya tersebut masih belum sepenuhnya menjawab seluruh harapan masyarakat.

“Kami sadar, masih banyak kekurangan. Infrastruktur belum sepenuhnya tuntas, kemiskinan baru bisa ditekan belum dituntaskan, fasilitas pendidikan juga masih dalam proses. Karena itu, refleksi akhir tahun ini bukan untuk membanggakan capaian,” pungkasnya. (aga*)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *