jurnalbogor.com – Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Transportasi Pakuan (PTP) dipastikan tidak akan mengikuti lelang operator Buy The Service (BTS) Biskita Trans Pakuan.
Direktur Utama PTP Rachma Nissa Fadliya menegaskan bahwa pihak lnya tidak akan mengikuti lelang Biskita di unit Pengadaan Barang Jasa (PBJ) Sekretariat Daerah (Setda) Kota Bogor.
Rachma berdalih bahwa tidak berpartisipasinya PTP dalam lelang Biskita lantaran pihaknya sama sekali belum memiliki unit bus.
“Kami belum memiliki unit sebagai persyaratan lelang, maka kami sendiri juga tidak akan mengikuti proses lelang operator,” ujarnya kepada wartawan, Senin (3/2/2025).
Kepala Dishub Kota Bogor, Marse Hendra Saputra mengatakan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan Bagian Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) terkait pelaksanaan lelang, dan mengenai penggunaan e-katalog versi lima atau enam.
“Selain itu kami juga sudah menyiapkan persyaratan administrasi dan Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang kini sedang direview Inspektorat,” ujar Marse.
Marse juga menegaskan bahwa pihaknya juga terus berkoordinasi dengan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) mengenai IT dan manajemen pengelolaan (MP).
“Ya, mudah-mudahan pertengahan Februari sudah bisa jalan lagi,” ucapnya.
Saat disinggung mengenai peluang besar Kodjari memenangkan tender dan kurang transparannya mengenai sharing profit dengan PTP. Marse mengaku tidak mengetahui mengenai hal itu.
“Kalau sharing profit itu kan B To B antara PTP dan Kodjari,” ucap dia.
Yang pasti, kata dia, pengelolaan halte Biskita akan dilakukan oleh PTP. Kemudian Terminal Bubulak difungsikan sebagai pul serta pemberangkatan awal juga dikelola PTP.
“Begitu juga di Ciparigi, diharapkan bisa dikerjasamakan lagi,” kata mantan Camat Bogor Utara itu.
(FDY)