jurnalbogor.com – Dewi, ibu rumah tangga yang tinggal di kampung Kreteg Nomor 82 C RT 02 RW 02, Desa Padasuka, Ciomas, Kabupaten Bogor memproduksi manisan atau asinan buah. Dia mengaku kebanjiran pesanan menjelang Ramadhan dan Lebaran 2025.
“Sejak beberapa minggu lalu produksi manisan dan asinan meningkat tajam karena tingginya pesanan dari masyarakat,” kata Dewi (48) pemilik usaha manisan dan asinan di Kreteg-Ciomas, Kamis (20/03/2025).

Selain produsen manisan, Dewi dikenal memprodukasi kue kering dengan Brand Dapur Mama Keys. Produk-produk makanan itu menjadi hidangan khas pada saat puasa dan lebaran.
Dia menjelaskan, menjelang Ramadhan dan Lebaran kali ini, volume produksi lebih meningkat dibandingkan bulan sebelumnya. Pemesan sudah menghubunginya atau memesan untuk buka puasa atau stok Lebaran.
Pada hari biasa, Dewi hanya memproduksi 50 kilogram manisan dan asinan per hari, tetapi sejak dua pekan terakhir produksi meningkat hingga 100 kilogram per hari.
“Buah mangga, salak dan kedondong merupakan manisan atau asinan yang paling banyak dicari pembeli di bulan Ramadhan ini katanya.
Meskipun tingkat pemesanan meningkat, tambah dia, harga bahan baku pembuatan manisan dan asinan masih normal, sehingga tidak terkendala sedikit pun.
“Bahan baku seperti gula dan buah masih normal, sehingga tidak menyulitkan kami,” katanya.
Sementara sejumlah pemesan manisan di bulan Ramadhan ini mengatakan sejak beberapa Minggu ini untuk dinikmati sanak keluarganya.
“Pembeli masih didominasi pelanggan lama biasa atau mengirim manisan dan asinan ini ke luar kota,” kata Dewi yang juga owner Mama Keys.
Harga manisan, tutur dia, bervariasi tergantung jenis buah, namun hingga saat ini berada di rentang Rp55 ribu hingga Rp75 ribu per kilogram.
(Wawan Hermawanto)