Polemik Pembangunan TPU di Kelurahan Curug Berujung Mediasi

  • Whatsapp
Warga Kelurahan Curug memasang spanduk penolakan pembangunan TPU komersilm

jurnalbogor.com – Polemik rencana pembangunan Tempat Pemakaman Umum (TPU) komersil oleh Yayasan Miraj Madani di RT 03 RW 07 Kelurahan Curug, Kecamatan Bogor Barat, dimediasi oleh pemerintah kecamatan pada Rabu (7/8/2024).

Mediasi itu ditengahi langsung oleh Camat Bogor Barat, Dudi Fitri Susandi didampingi danramil, pihak kepolisian dan kelurahan dengan menghadirkan perwakilan dari yayasan dan warga yang menolak.

Read More

“ami diundang dalam mediasi ini, yang hadir ada warga yang menolak atau belum setuju, kemudian RT RW, LPM, MUI, Babinsa, Bhabinkamtibmas, pak danramil, pak kapolsek yang diwakil, dan pihak yayasan,” ujar Camat Bogor Barat Dudi Fitri Susandi, Rabu (7/8/2024).

Dudi membenarkan, adanya rencana pembangunan pemakaman di RT 3 RW 07 Kelurahan Curug, oleh pihak yayasan.

“Pihak yayasan menginformasikan kepada warga yang tidak sepakat bahwa yang akan dibangun bukanlah pemakaman komersil tetapi dana umat yang dititipkan ke yayasan lalu dikonversi dalam bentuk pemakaman umum,” ucapnya kepada wartawan.

“Ini bukan pemakaman komersil, tetapi dana umat yang diperuntukkan untuk wakaf pemakaman. Informasi yang berkembang di masyarakat ada yang setuju ada yang tidak. Kemarin yang masuk ke meja saya sudah ada 57 yang tanda tangan mendukung. Tetapi juga ada yang tidak mendukung,” ungkapnya.

Dari polemik itu, sambung Dudi, kemudian warga yang mengajukan surat kepada Pj Wali Kota untuk beraudiensi. Disposisi pj walikota Bogor kepada dirinya selaku camat Bogor Barat sebagai fasilitator dalam mediasi.

Berdasarkan kesepakatan dari mediasi ini, warga akan menurunkan spanduk yang terpampang. Kemudian, mereka bersepakat akan mengadakan musyawarah untuk mufakat terkait rencana pembangunan wakaf pemakaman umum ini.

“Saya perintahkan lurah Curug memfasilitasi musyawarah itu dengan mengundang warga di RT 3 RW 7. Saya minta juga pihak yayasan diundang agar tidak ada miss komunikasi. Karena ada beberapa warga yang belum ketemu secara langsung dengan pihak yayasan,” katanya.

Sementara, salah seorang warga Ari Ariansyah mengaku akan mencabut spanduk-spanduk yang terpasang disana bersama RT RW setempat.

“Komitmen kami kalau nanti hasil musyawarah itu menyatakan dilanjutkan, kami dukung. Tapi kalau hasil musyawarah itu masyarakat menyatakan penolakan mohon juga dihargai atas keputusan yang sudah dibuat itu,” tandasnya.

Di tempat yang sama, Berlin selaku perwakilan dari yayasan membenarkan adanya miss komunikasi dengan warga setempat.

Ia pun mengaku akan menjalankan kesepakatan yang dihasilkan dalam mediasi ini.

“Insya Allah ke depan tadi kami sudah sepakat akan bermusyawarah lagi karena bagi kami ketentraman, ketenangan, kebahagiaan semua orang itu yang paling utama. Kita akan musyawarah lagi,” pungkasnya.

(FDY)

Editor: Fredy Kristianto

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *