Pelajaran Hidup dari Obrolan Adik-Kakak di Teras Rumah Engku Putri Tanjung Pinang, Kep.Riau

  • Whatsapp
AA bersama onga Edward Arfa SH dan istrinya, sarapan di resto Sup Ikan Kota Tua Tg Pinang, 7 Juli 2024

jurnalbogor.com – Ok, jawabku  ‘jangan nyusahin onga EA”  itu bunyi Pesan WA japri istriku Hj.Sudarjati SE MSi dari Kota Bogor, Sabtu malam tgl 6 Juli 2024, dibaca WAnya setibanya saya AA suaminya di rumah kakakku (onga, hahasa Cerenti Riau), beralamat di Jln.Cendana 2 Engku Putri Kota Tanjung (Tg)Pinang, ibu kota Provinsi Kepulauan Riau, setelah naik kapa Fery dari Batam, usai menghadiri resepsi perkawinan Cucunda di Tg Umah Batam.

Sahutku…kepada isteriku…Akan tetapi onga.Edward Arfa (EA) dan kakak Hj.Surati (kak Sur begitu saya panggil) mereka mengajak saya ke resto untuk makan Sop ikan bertelur yang” eeunak tenan”  di resto Tg Pinang Kepulauan Riau.

Read More

Selanjutnya saya AA, ayah lagi sedang asyik dengarin ceramah 1 Muharam di Gd daerah Pemprov Kepri, dia onga EA  telepon-telepon terus, 2-3 kali, agar ayah diminta cepat pulang siang itu, untuk diajak makan siang Sop Ikan, eeunnak tenan tsb.

Kami berangkat menggunakan mobil pribadinya, onga EA nyetir sendiri sambil ngobrol tentang cerita pengalaman hidup.  Saya lapor sama istri, bahwa ayah ketir-ketir agak takut  juga, sambil banyak-banyak berdoa semoga tak apa-apa di jalan, bisa lancar dan selamat pergi dan pulang ke rumahnya.  Maklum kekhawatiranku beralasan bahwa ongaku EA belum pulih betul kesehatannya, apalagi beliau sudah lansia tenaga pun sangat berkurang tapi semangat hidupnya luar biasa.

Tadi siang selain dijamu makan Sop Ikan Kerapu Sunu bertelur, juga makan menu khas kuliner Tg Pinang yakni Otak-otak ikan, juga eeanak rasanya. Saya habis 10 bungkus karen aenak juga rasanya, siang lapar baru mendengarkan ceramah 1 Muharram 1446 H oleh ustadz Kondang Cahyadi yang kocak dari Jakarta, memperingati tahun baru Islam di pantai Tg Pinang, dengan berlatar fanorama laut dan pulau Penyengat tempat makan Raja-raja Kerajaan Melayu, diantaranya makam Raja Ali Haji, sastrawan Melayu Riau pengarang Gurindam 12.

Eh tahu-tahunya, kami sampai di rumah, duduk di kursi panjang teras, kami ngobrol lagi sepuasnya selama lk 1 jam, cerita masa lalu, Onga EA bercerita dinamika kehidupannya  yang hidup penuh lika liku, up and down, dengan berbagai cobaan hidup diberi sakit oleh Allah SWT.

Dari cerita tersebut, saya menyimpulkan, nampaknya ongaku itu EA orangnya sangat paham ajaran agama Dinnuil Islam, beliau selalu ingat akan kebesaran Allah SWT, Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Onga EA  rutin siang malam berdoa dan berselawat kepada Nabi dan Rasulullah Muhammad SAW, memohon syafaatnya, serta beliau ongaku bisa mengambil hikmahnya dari musibah penyakit yang dideritanya. Makanya ongaku EA bisa sabar, tabah dan tawaqwal kepada Tuhan Allah SWT Maha Pengampun.

Onga EA tetap bersemangat bercerita tentang pengalaman hidup pahit getir dan hidup senang banyak rezeki, berupa diberi kenikmatan materi oleh Allah SWT. Senan dan atau hidup susah hidup, kata onga EA itu adalah ujian dan cobaan dari Allah SWT. Oleh karena itu kita harus berdoa senantiasa meminta ampun atas segala dosa-dosa yang pernah diperbuat selama hidup.

Tentang “good mindset” onga EA seperti itu, saya sepaham dan sependapat, begitulah isi kandungan firman  Allah.SWT dalam Al Quran. Perbedaan saya dengan onga EA, beliau telah berpengalaman sangat menjalani dinamika jatuh-bangun kehidupan, sedangkan saya menjalani dinamika kehidupan hampir mirip dengan ongaku, tetapi tidak serupa dengan beliau, Kkrena lebih sedikit pengalamanku dalam cobaan hidup senang maupun  hidup susah di ratrau orang ketika bersekolah dan bekerja meniti karier.

Jujur saya berkata dari cerita sedih mendapat berbagai cobaan hidup berupa sakit akibat kecelakaan dan atau akibat menua karena usia lansia diatas 80 thn onga, kakak 70 thn lebih (berpenyakit regeneratif), saya adiknya AA banyak menimba pengalaman yang berharga, menginspirasi dan saya adiknya, dan dapat dijadikan sebagai “lesson learn”, referensi kehidupan yang baik bagi saya adiknya.

Obrolan kami di teras rumah, adik dgn kakak, sersan, penuh tawa, lucu-lucu, sungguh bermanfaat, sharing pengalaman tersebut. Oleh karena itu, sebuah “keajaiban” atau “mukjizat”  yang dianugerahi Allah SWT berupa nikmat hidup, makan enak, bisa ngobrol santai dan penuh tawa dengan 3 orang adiknya yang datang dari kampung halaman Cerenti, bertamu, bersilaturahmi ke rumahnya yakni Nurmi Arsyad, Latifa Arsyad dan Apendi Arsyad, kedatangan kami adiknya benar-benar membahagiakannya, serta menyetir sendiri mobil pribadinya membawa kami makan siang di RM Padang yang populer di kota Tanjung Pinang Kep Riau.

Padahal onga EA berusia 83 thn dalam kondisi kesehatannya tidak baik-baik amat, masih dalam perawatan dokter, ada beberapa jenis penyakit yang bersarang dalam tubuhnya, tetapi orang tetap tegar, bertawakkal illallah.

Demikian itu sebuah anugerah Rahman dan Rahim-Nya kepada onga EA dan kakak Hj.Surati istrinya  Walaupun tertimpa beberapa musibah sakit akibat kecelakaan dan regeneratif organ tubuh yang semakin uzur dan menua, akan tetapi keduanya tetap sehat walafiat, dan tubuhnya tetap kelihatan agak gemuk fostur tubuhnya, dan jika berbicara tetap tegas dan lantang sebagaimana watak aslinya seorang mantan hakim dan pengacara kondang di Kep.Riau.

Nama ongaku.Edward Arfa SH, sosok yang selalu berpenampilan necis dengan busana bermerek (branded) produk luar negeri dan berwibawa.

Ongak EA orangnya sangat dikenal oleh para elite politik, birokrat pemerintahan dan pelaku dunia bisnis seperti para Tauke, Saudagar Minang  dan etnis Melayu di kota Tg Pinang, Batam, Natuna, Anambas, Karimun dan Lingga Prov  Kep Riau. Sebab onga EA cukup lama juga menjadi penasehat hukum sejumlah Pemda dan para pengusaha/pimpinan perusahaan sebagai Coorporate Lawyer. Onga EA sewaktu berprofesi pengacara banyak rezekinya, alhamdulillah.

Obrolan yang paling seru dan mengharukan saya AA adiknya, ketika onga bercerita tentang dinamika, pahit getir hidup berkeluarga, ketika bertugas sebagai hakim PN Manado Sulut dan PN Palu di Sulteng, dengan isteri orang Jakarta, kemudian dicerai tahun 1980.

Setelah gagal berkeluarga yang pertama, dan kemudian nemasuki tahapan berkeluarga yang kedua dengan kakakku Hj.Surati yang baik hati, mereka bertemu di Tg Pinang, ketika bertugas di PN Batam, kemudian pindah ke PN Tg Pinang. Subhanallah tampak ekspresi wajah ongaku EA menemukan kehidupan berbahagia dan sejahtera bersama kak Sur, hingga berumur lansia saat ini. Ongaku EA begitu mencintai kakak iparku Hj.Surati Edward.

Dalam bercerita nostalgia, beberapa kali terucap dari mulut ongaku EA, bahwa isterinya seorang sosok yang baik hati, setia sama suaminya dan tabah-sabar dalam menghadapi berbagai cobaan baik hidup penuh kesenangan maupun hidup dalam suka-duka mengalami masuk rumah sakit dan dalam rawatan dokter spesialist dan disewakan tenaga perawat khusus buat sang istri belahan hatinya menjalani rawat jalan di rumahnya, berbulan-bulan lamanya

Saya simak baik-baik maknanya dengan khusuk tuturan kata onga EA sewaktu mengobrol denganku adiknya di teras rumah siang itu. Bahwa isteri ongaku EA, kak Sur dirawat di RS, ongaku meminta pelayanan yang terbaik seperti obat-obat faten, bukan obat generik. Soal biaya tak menjadi persoalan, itu sahudnya disampaikan manajemen RSUD Tg Pinang, begitulah sikap dan komitmen cinta kasihnya ongaku EA kepada sang isteri tercinta.

Saya sampai merenungkan kalimat-kalimat indah dan mulia ini sebagai bahan pelajaran bagiku agar senantiasa memperhatikan isteri dengan rasa kasih dan sayang. Dalam hati saya pun  berkata apakah ini yang dikatakan “keluarga sakinah mawaddah warrohmah”?, yang merupakan dambaan semua insan dan keluarga yang hidup di muka bumi. Ongaku EA bersama kakak Hj Surati.Edward telah menemukannya, insya Allah saya adiknya bisa juga merasakan seperti kehidupan ongaku EA di hari tuanya, senang dan berbahagia.

Saking asyiknya kami adik beradik ngobrol-ngobrol,  asyik bercerita nostalgia, kejadian tempo doeloe di teras rumah jln.Cendana No 2 Engku Putri Kota Tg Pinang yang taman pekarangnya yang asri, penuh aneka bunga yang indah dan sejuk dipandang. Kami mengobrol-ngobrol serius tapi santai (sersan) sepulangnya kami makan siang di resto Sop Ikan di ruko-ruko “Kota Tua” Tanjung Pinang, ongaku EA lupa bahwa beliau sedang sakit katarak/mata kabur sedang dalam perawatan dokter ahli mata, juga sakit bekas operasi tulang pinggul dideritanya, dipasang 4-5 pen, akibat ditabrak motor 5 tahun lalu di jalan raya, saat rehat persidangan kasus illegal mining Bauxit tahun 2019.

Ongaku EA sebagai pengacara, yang terdakwanya Kepala Dinas Pertambangan Kep.Riau, sahabatnya yang datang berkali-kali ke rumahnya minta bantuan nasehat hukum. Insya Allah berkas operasi yang dulu aman, dan tindakan medik mata yang akan dioperasi kataraknya oleh dokter mata pada Sabtu depan tanggal 13 Juli 2024 di RSD Kepulauan Riau, sukses dan selamat.

Saya mendoakan segala penyakitnya ongaku dan juga kakak iparku diangkat oleh Allah SWT, sehat walafiat dan always happy menjalani masa-masa hidup di hari tuanya nan indah penuh kedamaian.  Insya Allah bila waktunya tiba nanti, Sang Khalik, maha pencipta dan pemilik-Nya memanggil hamba-Nya, beliau  dalam keadaan husnul khotimah, Aamiin.

Mohon maaf apabila ada narasi obrolan adik kakak ini, yang kurang tepat, menyinggung perasaan, sekali lagi mohon maaf atas kekhilafanku, ini niatnya “iktibar”, Ibarat peribahasa “tiada gading yang tak retak” semua manusia berpotensi berbuat benar dan atau salah. Astaghfirullahalazim.
Syukron barakallah.
Faviliun Room Engku Putri, Tg Pinang City, Ahad 7 Juli 2024
Wassalam

====✅✅✅

Dr.Ir.H Apendi Arsyad, M.Si
(Pendiri 1986, dan Dosen Universitas Djuanda Bogor 1987-2024, Pendiri 1990 dan Wasek Wankar MPP ICMI merangkap Ketua Wanhat MPW ICMI Orwil Khusus Bogor, Konsultan K/L Negara, Pegiat dan Pengamat serta Kritikus Sosial melalui Tulisan di Media Sosial)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *