Orang Dekat Prabowo Incar Kursi Wali Kota Bogor

  • Whatsapp
Aji Jaya Bintara (kiri) bersama Umum Gerindra Prabowo Subianto

jurnalbogor.com – Kursi wali kota Bogor rupanya sangat seksi, sehingga banyak dibidik oleh politisi daerah hingga tingkat nasional.

Beberapa nama pun digadang-gadang bakal maju dalam kontestasi pemilihan kepala daerah (pilkada) pada November 2024 mendatang.

Read More

Salah satunya adalah Aji Jaya Bintara yang merupakan pengusaha dan intelektual. Pria yang berusia 39 tahun ini dikenal sebagai salah satu orang dekat Prabowo Subianto.

Diketahui, Aji Jaya Bintara merupakan Ketua Umum Nusantara Open dan Liga Bola Rakyat (Libra) Piala Prabowo Subianto dan sempat aktif sebagai pengurus sayap Partai Gerindra, DPP Persatuan Tionghoa Indonesia Raya (Petir).

Kini, pria yang akrab disapa Kang Jaya tengah disekolahkan oleh calon presiden (capres) terpilih di Universitas Pertahanan (Unhan) untuk gelar doktoral.

Selain itu, ia pun pernah menjabat sebagai Ketua Tim Intelijen Ekonomi dan Perdagangan Kementerian Perdagangan pada 2011-2014, Ketua Tim Penyusunan Naskah Akademis dan Legal Drafting PP E-Commerce Kementerian Perdagangan dan Asosiasi E-commerce (IDEA) 2011-2013, juga menjadi direktur pada sejumlah perusahaan.

Kepada wartawan, Kang Jaya mengaku bahwa tujuannya maju pilkada adalah untuk melakukan transformasi daerah untuk menuju Bogor Emas 2030.

“Program Kang Bima Arya yang baik kita lanjutkan, yangbkurang diperbaiki, dan yang belum berjalan dipercepat,” ujarnya, Minggu (17/3/2024).

Ia pun menawarkan tiga grand design program besar bila terpilih menjadi wali kota. Pertama, Ciptani yang merupakan program pengintegrasian e-warung, petani, dan konsumen. Sehingga dapat memunculkan ekosistem usaha baru yang bisa membantu masyarakat dalam membuka produk UMKM tingkat mikro atau RT.

“Nantinya akan ada dana stimulan Rp1 juta untuk e-warung. Sehingga dapat memuluskan program makan siang gratis milik Prabowo-Gibran, yang bahan bakunya dibeli dari e-warung,” jelasnya.

Program kedua, sambungnya, adalah duta kerja, dimana ketua RT akan didorong membantu warga dengan merekomendasikan orang yang belum bekerja ke wali kota secara langsung.

“Untuk yang ketiga adalah duta umat, yang bertujuan untuk membantu kesejahteraan para guru di bidang keagamaan dan seluruh pegawai yang merawat rumah ibadah,” ucapnya.

Ketika ditanya perihal jalur apa yang akan digunakan untuk maju pilkada. Kang Jaya menjelaskan bahwa saat ini ada dua opsi yang dapat ditempuh, yakni independent dan diusung partai politik (parpol).

“Saya akan eksplorasi kedua jalur itu. Saat ini tim sudah bekerja menggalang dukungan dari masyarakat. Tetapi, prioritas saya maju pilkada melalui parpol,” katanya.

“Jalur independent juga akan ditempuh secara paralel,” tambahnya.

Saat disinggung perihal bakal calon wali kota lainnya, yakni Sendi Fardiansyah yang digadang bakal mendapat rekomendasi Partai Gerindra lantaran telah bertemu Prabowo Subianto.

Kang Jaya menegaskan bahwa sebelum ada putusan final dari partai, maka semuanya masih dalam kondisi cair.

“Ada beberapa petinggi partai yang mendukung saya. Kalau klaim-klaim pribadi itu sah-sah saja,” ucapnya.

Lebih lanjut, disinggung perihal peluang maju pilkada menggunakan perahu Gerindra. Kang Jaya mengaku bahwa peluang mendapatkannya sangat tinggi, tetapi ia tetap akan menempuh mekanisme yang ada.

“Saat ini saya tetap fokus mengejar popularitas dan elektabilitas. Saya hapal aturan main partai. Survei internal sudah kita lakukan, nanti di bulan Mei kita adakan survei independent,” katanya.

Ia pun mengaku telah menjalin komunikasi dengan beberapa parpol, yang berada di Koalisi Indonesia Maju (KIM) dan parpol Koalisi Perubahan.

“Konstelasi politik di pilpres dan pilkada itu berbeda. Jadi kita jalin komunikasi dengan semua partai di Kota Bogor,” tegas peraih predikat cumlaude S1 dan S2 Universitas Indonesia (UI) ini.

Kang Jaya mengaku bahwa tujuannya bertarung di pilkada adalah untuk membangun Kota Bogor, yang merupakan kampung halamannya.

“Jadi bukan keinginan pribadi, tapi lebih bertujuan membangun dan memajukan Kota Bogor. Kami akan libatkan santri, pemuda, tokoh agama, dan emak-emak, semua demi kemajuan kota Bogor. Sesuai konsep The Power of Way,” tuturnya.

Dengan demikian, kata dia, masyarakat harus menjadi generasi emas dan tak hanya dijadikan objek dari pemerintahan. Tetapi subjek dari pembangunan.

(FDY)

Editor: Fredy Kristianto

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *