Nobar Film “Lafran” KAHMI Bogor, Asyik Sungguh Mengharukan

  • Whatsapp

jurnalbogor.com – Syukron Adindaku yang ganteng dan cerdas Dr.Dony Yusri, atas share foto dan video nobarnya Sabtu (29/6/2024) sore di bioskop “Ceneapololis” Kebun Raya Bogor (dulu Mal Pangrango) Kota Bogor. Saya dan isteri menontonnya asyik sekali, alhamdulillah senang, berbahagia dan sungguh mengharukan, sampai-sampai tanpa sadar, air mataku bercucuran sepanjang menonton film dinamika perjuang bpk.Lafran Pane.

Ada beberapa event tertentu dalam film peran “Lafran muda” dalam mendirikan HMI tgl 5 Feb 1947, di STI Jogyakarta, di internal kampus STI yang begitu banyak tantangan, baik dari aktivis ormas Islam dari kaum santri di perguruan tinggi, maupun aktivis ormas mahasiswa nasionalis dan sosialis yang agak “sekular”, atau Islam abangan, kaum Priyayi Jawa, dari keluarga muslim yang bersahadat, tetapi tidak menegakan sholat, meminjam istilah antropolog Amerika, Clifford Geerzs.

Read More

Kemudian, tantangan yang tak kalah hebat menghadapi penjajahan di era revolusi 1945 dan perang melawan penjajahan Jepang dan agresi Belanda 1 dan 2. Pemuda Lafran ikut aktif berperan, sehingga pemuda Lapran ditangkap, dipukuli, disiksa oleh balatentra Jepang, wajahnya dan badannya bersimbah darah. Hal itu terjadi, pemuda Lafran dituding oleh militer Jepang, beliau penggerak semangat perlawanan (revolusi) menghalau penjajah dan  mempertahankan kemerdekaan RI, khususnya pertempuran agresi 1 dan 2 di kota Jogyakarta dari serang musuh penjajah yang ingin kembali menjajah negara Indonesia yang baru berusia 2 tahun berdiri.

Alhamdulillah pemuda Lafran Pane, mahasiswa Sekolah Tinggi Islam (STI, sekarang UII) Yogyakarta (Ketum HMI pertama) bersama teman-temannya para aktivis HMI yang baru seumur “jagung” terpaksa memanggul senjata bersama teman-teman, terutama pengurus HMI, seperti Ahmad Tirto Sudiro, Dahlan Ranudihardjo, HM Mintaredja, Ismail Mateurum dll. Mereka, bertempur, berperang tanpa rasa takut, menghalau tentera KNIL Belanda yang bersenjata modern-lengkap, untuk mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan Negara Republik Indonesia.

Dari narasi film “Lafran”, tampak dengan jelas jiwa kebangsaan (nasionalisme)  keindonesiaannya begitu tebal dengan sikap membara, pemberani, satria, rajin beribadah tak lupa sholat tepat waktu dimana pun sedang berada, bersikap “Islam moderat”, beliau gemar membaca buku-buku sejarah pergerakan,  dan teguh pendirian membela kebenaran dan keadilan. Walaupun pemuda Lafran disiksa, dipukuli, diseret-seret, berlumuran darah dengan taruhan jiwa-raga dan nyawa.

Demikian itulah antara lain “best characters” yang dimiliki dan bersarang dalam sanubari dan jiwa-ragawi seorang sosok Lafran Pane.  Menurut pendapat saya peristiwa sejarah ini, merupakan sangat layak dijadikan proses pembelajaran (lesson learn) bagi generasi muda-mahasiswa muslim Indonesia untuk membangun kepribadian (watak) keindonesiaan dan kebangsaan Indonesia.

Terus terang, pada point-pont-event tertentu pada peristiwa berdarah yang dialami pemuda atau mahasiswa Lafran, air mataku terus berkucuran di pipi, diakhir tontonan mataku masih kelihatan berwajah sembab akibat linangan air mata, begitulah hebatnya cerita film Lafran Pane yang sudah menghipnotis para penonton adik-adik HMI, semoga menjadi bahan pembelajaran (lesson learn) bagi kaum muda negeri ini.

Saya yakin, adik-adik HMI dan warga Kahmi Bogor yang sempat menonton, semakin kuat karakter Insan Cita HMI dan bangga menjadi anggota HMI dan warga KAHMI. Saya kita momentumnya sungguh tepat kehadiran film “Lafran”, disaat meluntur, pudarnya atau bahkan sirna jiwa kebangsaan, cinta tanah air Indonesia akibat destrupsi disebabkan main faktor lemahnya kepemimpinan nasional, Presiden RI (mas Joko) dengan ala politik “gentong babi”nya sebagaimana diungkap film “Dirty Vote” menjelang Pemilu Pilpres  14 Pebruari 2024 yang lalu, dampak pesatnya penggunaan ITC based internet-era digital, global climate Change, pandemi Covid 19 dan rusaknya praktik demokrasi Indonesia yang sarat transaksional, berbiaya tinggi (high cost), dengan superpragmatisme life-style dari para legislator dan elite politiknya akibatnya penyelenggaraan Pemilu Pilpres 2024 disinyalir curang TSM, dll.

Betul-betul film “Lafran” Pane, pendiri HMI telah menginspirasi, memotivasi dan mencerahkan kita menjadi kader muslim taat beragama yang nasionalis sejati, kader bangsa dan NKRI.

Harapan kita, hendaknya tidak ada lagi dalam tubuh 2 ormas bersimbol “Alif dengan gambar Bulan Sabit, berwarna hijau-hitam” bermindset mempersoalkan, atau mendikotomikan antara Pancasila versus dinnulislam, keindonesiaan versus keislaman. Dengan menonton film bibliografi Lafran Pane, pendiri HMI, Pahnas NKRI, mindset mendikotomikan tersebut hilang dan sirna selamanya di tubuh HMI dan KAHMI, karena banyak hal sesuai sistem nilai 5 insan cita yang kita baru ketahui dalam praktiknya dan diamalkan pahlawan nasional Lapran Pane, ketika memimpin HMI untuk diawal pendiriannya, pertama kali.

Cara pandang yang baik (good mindset) “Lapran Muda” adalah Islam itu rahmatullillalamin, yang telah bersahadat dan belum sholat pun kita hormati. Begitu sikap dan pendirian seorang sosok Lapran Pane yang tegar dalam menghadapi perbedaan, pluralisme diantara warga bangsanya, yang terus diajarkan dan diperjuangkan Lapran Pane dalam mendirikan, mengkonsolidasi dan membesarkan HMI di Tanah Air Indonesia.

Begitulah besar ancaman dan tantangan yang hebat dan dihadapi pak Lafran di awal-awal pendirian HMI, Pebruari 1947 di Jogyakarta, tetapi beliau tampak tegar, tidak menyerah kalah, terus berusaha dan yakin usaha sampai, istiqomah. Saya kira dinamika kehidupan keras seperti tempo doeloe itulah, sepatutnya kita tarik sebuah pelajaran yang sangat bernilai dan berharga.

Hal itu masih ada problem sosiologis “sekularisme” umat dan bangsa kita, dan sangat relevan untuk kita bicarakan dan pecahkan apa dan bagaimana solusi sesungguhnya menghadapi kondisi kekinian, “Indonesia Krisis Multi dimensi” seperti yang dialami bangsa Indonesia dewasa ini?.

HMI dan KAHMI yakusa tetap istiqomah merawat jiwa dan semangat ukhuwah Islamiyah untuk integrasi nasional (persatuan dan kesatuan) bangsa, demi kemajuan Indonesia, dan rakyatnya yang sejahtera, adil dan makmur dalam ridho Allah SWT.

Ingat kemerdekaan RI, sebagaimana diungkapkan dalam pembukaan UUD 1945, …”Kemerdekaan Indonesia atas Rahmat Allah SWT”, Ketuhanan Yang Maha Esa, Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Good mindset Tauhiddullah itulah, warga KAHMI dan HMI harus dan wajib kuat dan taat memegang teguhnya, Insya Allah Indonesia berjaya dan digaya, Aamiin-3 YRA, Yakusa !!!

Mohon doanya Adinda Dony, abang AA sedang menulis tentang perspektif Nobar Flm “Lafran” yang diselenggarakan Majelis Daerah (MD) Kahmi Bogor, belum selesai ditulis, gagasan dan perspektifnya perlu diperluas, maaf tulisannya masih “ngantung” sebab saya harus ke kondangan walimahan perkawinan putri kawan dahulu, Ahad (30/6-2024), sepulangnya saya akan menulis dan merenung lagi tentang kehebatan, patriotisme, dan nama besar HMI, dimana para alumni HMI sudah lama bertebaran, dan banyak yang memangku jabatan publik di birokrasi menjabat pejabat negara dan atau tokoh masyarakat dan tokoh politik yang disegani dan kiprahnya singnifikan buat kemajuan NKRI, sebut diantaranya kanda Ahmad Tirto Sudiro, M.Yusuf Kalla, Akbar Tanjung, Nurcholish Majid, Adi Sasono, AM Saefuddin, Sholeh Solahuddin dan banyak lagi yg lain, jumlah ratusan bahkan bisa ribuan, jika dimasukan mereka yang menjadi pemimpin dan pejabat di Pemerintahan Daerah di seluruh wilayah NKRI saat ini.

Terakhir dalam pemilu Pilpres thn 2024, ada 2 orang kader HMI yang bertarung sebagai Capres RI Kakanda Dr.Anis R Baswedan Paslon 01, dan Cawapres RI paslon 03 Kakanda Prof.Mahfudz MD, siapa WNI yang tak kenal kapasitas dan kapabilitas kepemimpinan kedua tokoh, mantan Ketua Presidium KAHMINAS tersebut.

InsyaAllah artikel berjudul “Perpekstif Nobar Film Lafran: HMI dan MD Kahmi Bogor”, luar biasa, asyik nan mengharukan itu, nanti bisa dishare, dipublish di medsos Jurnalinspirasi/Jurnalbogor, mitra saya agar publik tahu dan memahami latar belakang lahirnya HMI di bumi pertiwi, Indonesia Raya, untuk mengawal NKRI tercinta.

Selamat dan sukses buat MD Kahmi Bogor, teristimewa buat Adinda Dr.Dony Yusri, Sekum MD Kahmi Bogor, anda bersama Eny dkk sudah sukses menjadi EO/OC yang baik Yakusa. Semoga Allah SWT memberkahi, merahmati kita sekalian warga KAHMI dan HMI, Amiin-3 YRA.

Akhrul kalam, hatur nuhun, syukron untuk jajaran MD Kahmi Bogor, khususnya buat kasepuhan KAHMI kang Prof Asep Saefuddin, Rektor UIA Jakarta, yang telah sukses menyelenggarakan Nobar Film “Lafran”, pendiri HMI, yang diberikan gratis bagi anggota HMI dan warga KAHMI Daerah Bogor, karena ada sponsornya kang Prof.Asep Saefuddin dkk.

Sekali lagi salam Yakusa (yakin usaha sampai), subhanallah, walhamdullillah, wallahuakbar.
Wassalam

=====✅✅✅

Bang Pendi (Sekwanhat MD Kahmi Bogor, pernah diberi amanah menjabat pengurus Harian di HMI Komisariat Faperikan IPB sbg Wakil Ketua, Sekum HMI Cabang Bogor, Sekretaris HMI Badko Jawa Barat dan Ketua Dept Kekaryaan dan Partisipasi Pembangunan PB HMI (Ketumnya Ir.H.Muh Soleh Khalid) dalam kurun waktu 1981-1987)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *