Mahasiswa KKN UIKA Gelar Penyuluhan Cegah Stunting Lewat Pendekatan Gizi dan Psikologis

  • Whatsapp

jurnalbogor.com – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Ibnu Khaldun (UIKA) kelompok 15 menggelar penyuluhan bertema “Sehat dari Piring Pertama, Berkata Bijak Bahagiakan Anak” di hadapan ibu-ibu warga RW 14, Kelurahan Padasuka, Ciomas, Kabupaten Bogor, Sabtu (9/8/2025).

Read More

Kegiatan ini dilaksanakan sebagai upaya edukasi pencegahan stunting, dengan dukungan penuh dari Puskesmas Laladon.

Perwakilan Kepala Puskesmas Laladon dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas inisiatif mahasiswa KKN yang mengangkat isu penting ini.

“Pencegahan stunting adalah tanggung jawab bersama, dimulai dari pemberian gizi yang tepat sejak dini, pola asuh yang baik, serta lingkungan yang sehat,” ujarnya.

Ia berharap ilmu yang disampaikan dapat diterapkan di rumah masing-masing dan dibagikan kepada keluarga terdekat demi mencetak generasi yang sehat, cerdas, dan bahagia.

Penyuluhan yang menghadirkan Dr. Desi Hasbiyah, S.Si., M.I.Kom, Dosen Komunikasi Penyiaran Islam Universitas Ibn Khaldun Bogor, ini mengupas stunting dari dua sisi: gizi dan psikologis.

Dr. Desi menjelaskan bahwa stunting tidak hanya berdampak pada pertumbuhan fisik, tetapi juga berpengaruh pada perkembangan mental anak. Ciri-ciri stunting psikis antara lain rendahnya interaksi sosial, keterlambatan perkembangan kognitif, serta menurunnya kemampuan konsentrasi dan daya ingat.

Untuk memitigasi stunting dari sisi psikologis, Dr. Desi menekankan lima langkah utama: pendidikan dan pendampingan orang tua, intervensi psikososial dini, dukungan kesehatan mental bagi ibu, penguatan dukungan sosial, serta pendidikan anak usia dini yang berkualitas.

“Anak yang bahagia terlahir dari ibu yang bahagia. Maka kesehatan mental ibu menjadi kunci,” tegasnya.

Ia juga menggarisbawahi pentingnya komunikasi efektif dalam keluarga dengan enam kaidah komunikasi Islami, yaitu qaulan sadida (perkataan benar), qaulan baligha (membekas di jiwa), qaulan layyinan (lembut), qaulan ma’rufan (baik), qaulan maisura (ringan), dan qaulan karima (mulia).

Acara ini diawali dengan sambutan, dilanjutkan pre-test untuk mengukur pemahaman awal peserta, serta diakhiri dengan sesi tanya jawab yang interaktif. Materi juga memaparkan tanda-tanda anak tumbuh bahagia, seperti mudah beradaptasi, mandiri, aktif, dan berada di lingkungan positif, serta tips merangsang hormon bahagia melalui sentuhan, pujian, tawa, olahraga, dan pencapaian keberhasilan.

Dengan kolaborasi mahasiswa, tenaga kesehatan, dan narasumber ahli, kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah nyata dalam menekan angka stunting, membangun kesadaran gizi, dan menciptakan lingkungan yang sehat secara fisik maupun emosional bagi generasi masa depan.

(Alisya Okta Salsabila/mg)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *