jurnalbogor.com – Darga Sulton, salah satu warga Bogor kini membuka usaha ayam goreng dengan brand Mafaaza Fried Chicken di daerah Teplan, Tanah Sareal, Kota Bogor yang sudah berjalan hampir 3 bulan.
Mafaaza Fried Chicken yang dikelola oleh Darga Sulton tentu bisa menjadi pilihan. Setiap hidangan disiapkan dengan bahan-bahan berkualitas, serta diolah oleh koki berpengalaman untuk memastikan rasa yang sempurna di setiap gigitan. Mafaaza Fried Chicken menawarkan sensasi yang unik dan memanjakan lidah dengan pilihan menu yang memuaskan dengan harga terjangkau mulai dari Rp 8-15 ribu dan buka setiap hari pukul 9.00-21. WIB.
“Setiap harinya alhamdulilah laku 5 Kg ayam,” kata Darga, Selasa (16/7/2024).
Seperti diketahui, ayam goreng atau fried chicken merupakan salah satu makanan favorit masyarakat Indonesia. Kesukaan masyarakat Indonesia pada ayam goreng ikut mendorong tumbuhnya bisnis fried chicken yang menghidupi ribuan pekerja dan menggerakkan ekonomi.
Bisnis waralaba ayam ini pun meroket tajam dalam 2-3 tahun terakhir atau pascapandemi Covid-19 karena dengan modal tergolong terjangkau Rp 20-100 juta.
Seperti diketahui, pandemi membuat banyak orang kehilangan pekerjaan dan bisnis ayam goreng menjadi pilihan. Beberapa waralaba ayam goreng lokal di antaranya adalah Sabana, Hisana, D’kriuk, dan d’Best O Chicken & Burger.
Peternak ayam adalah salah satu pelaku usaha yang sangat diuntungkan dengan bisnis fried chicken. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan jumlah perusahaan peternakan unggas mencapai 442 pada 2022, naik 13% dibandingkan 2018
Bisnis ayam goreng bahkan mampu menggerakkan raksasa supply chain mulai dari peternak, rumah pemotongan hewan, petani, ojek online, pabrik minyak goreng, hingga usaha kemasan makanan. Bisnis tersebut juga mampu menciptakan ribuan tenaga kerja.
(WH)