jurnalbogor.com – Kue tampah merupakan perpaduan kelezatan, tradisi, dan peluang bisnis yang menjanjikan. Menjaga dan melestarikan tradisi ini menjadi kunci untuk terus menghadirkan pesona kue tampah bagi generasi mendatang.
Lebih dari sekadar bisnis, kue tampah memiliki nilai historis dan budaya yang tinggi di Indonesia. Sajian ini telah menjadi bagian dari warisan budaya bangsa yang patut dilestarikan dan dijaga keberadaannya.
Dengan terus melestarikan tradisi dan memadukannya dengan inovasi, kue tampah akan terus menjadi hidangan istimewa yang digemari masyarakat, baik di Indonesia maupun di mancanegara.
Kue tampah umumnya diisi dengan kue basah atau jajanan tradisional, baik manis maupun gurih. ragamnya pun berlimpah
Pemilik Dapoer Manis Maryani di Jalan Raya Atang Sanjaya, Kp. Lumbung RT 03/07 Semplak Barat, Kemang, Kabupaten Bogor kepada Jurnal Bogor, Kamis (5/9/2024) menjelaskan, di Bogor kue tampah biasanya berisi kue Gandus, Lapis, Lemper, Risol, Maksubah, kue Delapan Jam, dan masih banyak lagi.
Menariknya, seiring perkembangan zaman, inovasi dan kreasi para pengusaha kuliner milenial membawa angin segar bagi kue tampah. Tak hanya kue tradisional, kue modern pun kini hadir dalam kemasan tampah, memadukan konsep modern dengan kearifan lokal.
Perpaduan kelezatan, tradisi, dan inovasi ini menarik minat banyak orang. Konsumen dapat memilih jenis kue tampah sesuai selera mereka, tentu dengan harga yang terjangkau dan beragam. Hal ini membuka peluang bisnis yang menjanjikan bagi para pengusaha kuliner.
Menurut Maryani, usaha kue tampah sangat cocok dijadikan alternatif usaha yang menguntungkan. Permintaan yang tinggi dari masyarakat, baik untuk hantaran Lebaran, acara hajatan, pernikahan, maupun acara pertemuan resmi.
(WH)
