jurnalbogor.com – Dalam upaya membentuk mahasiswa yang lebih peka terhadap peran advokasi sosial, Departemen Kebijakan Publik (KP) Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor menggelar diskusi bareng di Masjid Ibn Khaldun pada Kamis (31/10/2024).
Diskusi yang bertema “Peran Mahasiswa dalam Proses Advokasi Masyarakat” diikuti oleh 20 peserta kader KAMMI dari berbagai program studi untuk meningkatkan pemahaman tentang pentingnya peran mahasiswa dalam advokasi kemasyarakatan.
Alghi Nur Ikhwan, Ketua Departemen KP KAMMI UIKA, dalam sambutannya menyatakan bahwa masih banyak mahasiswa yang kurang memahami peran mereka dalam advokasi sosial.
“Diskusi ini diadakan agar kader KAMMI semakin memahami strategi yang perlu dilakukan dalam melakukan advokasi,” ujarnya.
Pemateri utama, Valdo Pradia Fontana, S.Pd., Ketua Umum KAMMI UIKA 2021-2022, menekankan pentingnya peran mahasiswa dalam mendorong perubahan di masyarakat.
“Mahasiswa sebagai agen perubahan memiliki tanggung jawab untuk menggerakkan masyarakat,” paparnya.
Valdo juga menjelaskan konsep advokasi sebagai pembelaan terhadap kebijakan yang merugikan pihak tertentu.
“Advokasi adalah pembelaan terhadap kebijakan yang kurang menguntungkan suatu pihak, dengan analogi segitiga antara pemerintah, mahasiswa, dan masyarakat,” jelasnya.
Valdo mengajak peserta untuk berperan sebagai sosial control dan problem solver di masyarakat.
“Mahasiswa perlu menjadi sosial control dan problem solver di masyarakat. Penting untuk memahami dan menganalisis masalah dengan matang sebelum bertindak,” kata Valdo.
Lebih lanjut, ia menyampaikan harapannya kepada para kader KAMMI agar dapat mengimplementasikan peran advokasi.
“Harapannya, teman-teman semua bisa mengimplementasikan dalam kehidupan bermasyarakat, khususnya di kampus, sebagai laboratorium masyarakat dan laboratorium negara,” harap Valdo.
Hanna Tausiah, salah satu peserta sekaligus kader KAMMI, menyampaikan antusiasmenya terhadap diskusi ini.
“Ini kesempatan luar biasa untuk memperluas wawasan saya dalam memahami peran advokasi yang lebih mendalam. Saya merasa lebih terpacu untuk terlibat aktif dalam isu-isu sosial ke depannya,” ujarnya dengan penuh semangat.
Valdo mengakhiri sesinya dengan pesan penting bagi peserta. “Dalam advokasi, diperlukan mental yang kuat, strategi yang matang, dan dasar hukum yang kokoh,” tutupnya.
Penulis: Nurul Hikmah