jurnalbogor.com – Minuman manis, yang mengandung tambahan gula atau pemanis, dapat memberikan dampak serius bagi kesehatan jika dikonsumsi secara berlebihan.
Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi 2–6 gelas minuman manis setiap minggunya dapat meningkatkan risiko kematian sebesar 6% dan konsumsi 1–2 gelas minuman manis per hari dapat meningkatkan risiko kematian sebesar 14%.
Dibalik rasanya yang enak ada bahayanya juga lho, yuk simak bahaya minuman manis bagi kesehatan. Berikut adalah beberapa bahaya utama yang terkait dengan konsumsi minuman manis:
1. Obesitas dan Kenaikan Berat Badan
Minuman manis mengandung kalori tinggi namun rendah nutrisi. Gula dalam minuman ini menyebabkan penumpukan lemak, terutama di bagian perut, yang sulit dibakar. Selain itu, gula dalam bentuk cair kurang mengenyangkan dibanding makanan padat, sehingga konsumsi minuman manis cenderung tidak disadari dan bisa berlebihan.
2. Diabetes Tipe 2
Konsumsi gula yang tinggi meningkatkan risiko resistensi insulin. Insulin adalah hormon yang mengatur kadar gula darah, dan ketika tubuh tidak merespon insulin dengan baik, kadar gula darah naik, yang menjadi awal dari diabetes tipe 2. Rutin mengonsumsi minuman manis, seperti soda atau minuman energi, terbukti meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2.
3. Penyakit Jantung
Konsumsi gula berlebih bisa meningkatkan kadar lemak darah seperti trigliserida dan kolesterol LDL (kolesterol “jahat”), yang berkaitan erat dengan risiko penyakit jantung. Selain itu, gula juga bisa memicu peradangan di pembuluh darah, yang merupakan faktor lain dari penyakit kardiovaskular.
4. Kerusakan Hati
Fruktosa, jenis gula dalam banyak minuman manis, diolah terutama oleh hati. Saat asupan fruktosa tinggi, hati dipaksa bekerja keras, yang dapat menyebabkan kondisi seperti hati berlemak (fatty liver), peradangan, hingga sirosis pada kasus yang parah.
5. Karies Gigi (Gigi Berlubang)
Gula adalah makanan utama bagi bakteri di mulut. Bakteri ini menghasilkan asam sebagai hasil pencernaan gula, dan asam ini merusak enamel gigi, menyebabkan gigi berlubang. Konsumsi minuman manis, terutama yang bersifat asam seperti soda, mempercepat proses kerusakan gigi.
6. Risiko Kanker
Studi menunjukkan hubungan antara konsumsi gula tinggi dan beberapa jenis kanker, seperti kanker payudara dan kanker kolorektal. Penyebabnya diduga karena gula tinggi bisa meningkatkan peradangan dan obesitas, dua faktor yang berkontribusi pada risiko kanker.
7. Penuaan Dini
Gula dalam minuman manis bisa merusak kolagen dan elastin, dua protein penting dalam menjaga kulit tetap elastis dan bebas kerutan. Efek ini, disebut glycation, membuat kulit tampak lebih tua dan kehilangan elastisitasnya.
8. Gangguan Fungsi Otak
Konsumsi gula yang tinggi juga bisa mempengaruhi fungsi otak, terutama dalam proses belajar dan daya ingat. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa gula berlebih bisa memicu peradangan di otak dan menurunkan produksi zat kimia yang penting untuk menjaga kesehatan otak.
9. Risiko Penyakit Ginjal
Konsumsi rutin minuman manis, terutama soda, dikaitkan dengan risiko penyakit ginjal. Ginjal harus bekerja lebih keras untuk memproses gula berlebih, dan hal ini bisa mengakibatkan penurunan fungsi ginjal, serta pada jangka panjang dapat berkontribusi pada penyakit ginjal kronis.
10. Gangguan Kesehatan Mental
Konsumsi gula berlebih juga berkaitan dengan peningkatan risiko depresi dan gangguan kecemasan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pola makan tinggi gula dapat mempengaruhi suasana hati karena ketidakseimbangan kimiawi otak dan fluktuasi kadar gula darah yang cepat.
Kesimpulan:
Minuman manis memang menggoda, namun dampaknya pada kesehatan cukup serius, terutama jika dikonsumsi dalam jangka panjang. Untuk mengurangi risiko ini, lebih baik mengganti minuman manis dengan air putih atau teh tanpa gula, dan secara bertahap mengurangi asupan gula dalam kehidupan sehari-hari.
Penulis: Shalshagilani Putri