jurnalbogor.com – Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Sastra Winara, mendampingi Bupati Bogor, Rudy Susmanto, dalam kunjungan kerja ke area tambang emas milik PT Aneka Tambang (Antam) di Kecamatan Nanggung, Jumat (12/9/25).
Kunjungan tersebut bertujuan untuk meninjau langsung potensi sumber daya alam (SDA) yang dimiliki Kabupaten Bogor sekaligus memastikan pengelolaan lingkungan berjalan sesuai prinsip keberlanjutan.
Sastra Winara menegaskan bahwa DPRD Kabupaten Bogor mendukung langkah pemerintah daerah dalam mendorong sinergi antara pengelolaan sumber daya alam dan upaya pelestarian lingkungan. Menurutnya, sektor pertambangan harus menjadi sumber kesejahteraan masyarakat tanpa mengorbankan kelestarian alam.
“Kabupaten Bogor memiliki potensi sumber daya alam yang luar biasa, termasuk di sektor pertambangan. Namun, potensi ini harus dikelola secara bijak dan berkelanjutan agar tidak menimbulkan kerusakan lingkungan,” ujar Sastra Winara.
Ia juga mengapresiasi PT Antam atas komitmennya menjaga standar keselamatan kerja dan pengelolaan lingkungan di area tambang Nanggung.
“Kami melihat bagaimana PT Antam menerapkan sistem keselamatan kerja yang baik dan menjaga lingkungan sekitar. Ini harus menjadi contoh bagi perusahaan lain yang beroperasi di wilayah Kabupaten Bogor,” tambahnya.
Sastra menyampaikan bahwa DPRD siap berkolaborasi dengan pemerintah daerah, aparat penegak hukum, dan pihak swasta untuk memastikan tata kelola pertambangan di Bogor berjalan transparan, akuntabel, dan berpihak kepada masyarakat.
“Kami akan terus mengawal agar kegiatan tambang benar-benar memberi manfaat nyata bagi warga sekitar dan tidak menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan,” tegasnya.
Kegiatan kunjungan tersebut turut dihadiri Bupati Bogor Rudy Susmanto, Wakil Bupati Jaro Ade, Kapolres Bogor AKBP Wikha Ardilestanto, serta jajaran Direksi PT Antam.
Melalui sinergi antara pemerintah, DPRD, dan dunia usaha, Sastra Winara berharap pengelolaan tambang di Kabupaten Bogor dapat menjadi contoh praktik pertambangan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
“Ini momentum penting untuk memastikan setiap potensi alam dikelola demi kesejahteraan rakyat, tanpa mengorbankan masa depan lingkungan,” tutupnya. (***)






