Bismillahir Rahmanir Rahiem
Sungguh menarik menonton video Gubernur Jawa Barat (Jabar) Kang Dedi Mulyadi (KDM) sedang bersama Kang Sujana (dipanggil akrab Kang Jana) aktivis Korps Alumni HMI (Kahmi), loyalis dan berdedikasi sepanjang masa, insya Allah.
Mereka tampak berdua berada satu mobil, sedang dalam perjalanan, entah dimana dan mau kemana serta agendanya apa ?. Maaf saya pun tak tahu, yang jelas dalam video tersebut mereka bergaul sangat akrab dan tampak bersahabat. Bagi saya AA yang melihatnya sangat mengembirakan dan menarik untuk dipetik sebuah pelajaran berharga (a lesson learned) bahwa Gubernur KDM orangnya tetap berwatak kerakyatan yang kental dan cukup menonjol, populis, serta penuh semangat mengabdi buat kemajuan negeri.
Alhamdulillah kang Jana, sosok Kahmiwan yang sejati, masih bisa bersilaturrahmi dgn kang KDM, alumni HMI, yang kini mendapat amanah Gubernur Jabar, hasil pilkadal Guberbur Jabar thn 2024. Gubernur dengan mayoritas pendukung lebih 65 persen suara pemilih Rakyat Jabar untuk KDM. Kita juga paham bahwa KDM adalah sosok dan figur pemimpin yang kaya gagasan, lugas, cerdas, kreativitas dan inovatif serta memiliki jiwa semangat nasionalisme yang tak diragukan lagi, dan barang tentu juga berjiwa Islamiyah yang lurus, insya Allah, dan humanis dengan tampil turba untuk menyapa, mencintai dan menyayangi Rakyatnya.
Saran saya AA kepada sahabatku kang Jana, jika sempat bersilaturrahmi lagi dgn bapak Gubernur KDM, warga masyarakat Insancita HMI melalui kritik keras mereka kepada saya, terhadap muncul dan dipublikasikannya 3-5 artikel saya AA beberapa waktu yang lalu di medsos JurnalBogor dan Jurnal.Inspirasi.co.id, etc tentang narasi “memuji” keberhasilan kepemimpinan kang KDM sudah viral di medsos.
Maka mereka meminta, jiwa dan semangat akidah Islamiyah (Laillahaillallah) tidak kabur dan jangan sampai melenceng ke arah perilaku musrikun, agar pak Gubernur Jabar KDM semoga lebih dimantapkan aqidah Islamiyahnya, dan tetap teguh pendirian (istiqomah) setiap perbuatan baik dan amalan sholehannya, karena Allah semata, lillahi taalah, bukan menyembah berhala, dewa-dewi seperti Roro Kidul, etc, no way.!
Saya AA pun mengucapkan selamat dan sukses KDM dalam menunaikan dan mengemban amanahNya sesuai dengan Tujuan HMI, visi dan misi Insan Cita HMI. Insan Cita HMI adalah manusia yang telah terbina jiwa, semangat dan ideologi/cita-cita sebagai insan akademis, pencipta, pengabdi untuk terwujudnya masyarakat Indonesia yang adil dan makmur, yang bernapaskan Islam yang diridhoi Allah SWT.
Kita berkeyakinan sbg mantan anggota, aktifis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan bahkan pernah menjadi Ketua Majelis Wilayah (MW) Kahmi Jabar, semasa menjadi Bupati Purwakarta, tidak akan melupakan sistem nilai Islamy, yakni Nilai Dasar Perjuangan (NDP) HMI yang kemudian pada Kongres HMI ke 17 thn 1986 di Kota Padang Sumbar, dan saya AA selaku sekretaris Pengurus Badko HMI Jabar, alhamdulillah bisa hadir sebagai peserta aktif di forum Kongres HMI, sehingga abang MS Khalid, mantan Ketum HMI Cabang Bogor thn 1979/1980 terpilih menjadi Ketum PB HMI periode 1986-1988 secara demokratis.
Maaf saya berani berpendapat bahwa sepengetahuan dan pengalaman saya AA, gara-gara adanya desakan memaksa (otoriter, militeristik) Pemerintah RI regim Orde Baru dipimpin Presiden RI ke 2, bapak Jenderal Besar Suharto dan Menpora RI kanda dr.Abdul Gafur (tokoh angkatan 66 yang sukses mengganyang G 30 S PKI thn 1965 bersama TNI AD pimpinan Letjen Suharto, alumni HMI dan aktivis Kahminas saat itu), NDP bermetamorfosis menjadi Nilai Identitas Kader (NIK) HMI. Walaupun kita menyadari dan sama-sama tahu bahwa NDP dan NIK HMi, konten dan rumusan redaksi materinya sama dan sebangun baik visi, misi, tujuan dan maupun sasarannya adalah sama (identik), subhanallah, walhamdulillah walhuakbar.
Konsekwensinya, arena kongres HMI panas dan penuh ketegangan, akhirnya dengan munculnya nomenklatur NIK HMI, dan dalam AD HMI hasil kongres HMI ke 17 thn 1986, HMI berazaskan Pancasila, sedangkan Islam adalah Identitas HMI dimasa itu, maka HMI terpecah terbelah dua, dan terpolarisasi menjadi 2 kubu yang berseberangan, warga HMI menyebutnya HMI Dipo dipimpin abangku.Ir.MS Khalid (alm terkena Covid thn 2019) versus HMI MPO dipimpin oleh Eggy Sujana SH (kini sdh bertitel Prof.Dr, pengacara kondang RI) kemudian Ketum PB HMI MPO berestafet kepada Drs.Tamsil Lindrung (Wakil Ketua DPD RI, saat ini).
Sehubungan narasi tentang apresiasi saya AA terhadap penilaian positif kepemimpinan KDM sebagai Gubernur Jabar, mohon kang Jana sampaikan salam hangat saya AA kpd KDM, saran dan aspirasinya hendak beliau memiliki kapasitas dan kapabilitas kepemimpinan yang Islamy yang berkarakter Siddiq, Amanah, Fathonah dan Tabliq spt yang ditauladankan kepemimpinan Rasulullah Muhammad SAW.
Saya AA sebagai pengagum gaya kepemimpinan KDM yang menjabat Gubernur Jabar di era millenial yang sarat destrupsi ini, maka kami berharap jauhi segala perbuatan menduakan Tuhan Allah, jangan berbuat musriq (jika iya dan masih ada dalam seremonial dan ritual seni budaya Sundanya) dan hindari perbuatan kriminal yang namanya korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) yang membuat Rakyat menjadi sengsara: miskin, bodoh dan terbelakang sepanjang masa, akibat para pejabat korupsi, bermilyaran bahkan bertriyunan rupiah merampok uang rakyat, dimana urat syaraf malunya, urat bersalah dan merasa berdosa para koruptor sudah putus, sirna, nauzubillahi minzalik, astaghfirullahal aziem.
Singkat kata, KDM jadilah mukmin sejati dan sosok serta figur pemimpin Jabar yang bersih dan bebas dari watak jahat KKN, insyaAllah amanah kepemimpinannya sukses mensejahterakan Rakyat Jabar yang berkeadilan dan sama-sama berkemakmuran sebagaimana cita-cita dan tujuan kita bernegara Republik Indonesia (RI), yaitu melindungi, memajukan, mencerdaskan segenap bangsa, dan memelihara perdamaian abadi nasional dan global, yang diridhoi Allah SWT.
Sebab Kita sangat paham bahwa para pendiri (the founding father) negeri ini, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 asli, menyatakan pada alinea Pembukaan UUD 1945 bahwa Kemerdekan RI yang kita nikmati ini adalah Berkat Rahmat Allah SWT,..titik, bukan koma.
Maknanya bahwa negara-bangsa (nation state) Indonesia yang besar ini dan tanah subur dengan hutan tropis based on megabiodiversity adalah NKRI dengan basis masyarakat beragama (socio religous) yang berketuhanan Yang Maha Esa (bertauhid, Laillahaillah), bagi kita mayoritas umat Islam bersyukur kepadaNya, pegangan hidup kita Sahadatain..”Laillahaillah Muhammadar Rasulullah”.
Saya dan kita meyakini bahwa KDM Gubernur Jabar akan mengembangkan kebudayaan Indonesia, terkhusus budaya Sunda janganlah sampai keluar dari akidah Islam, Tauhidullah..”AshaduAllah illah haillallah, waashadu anna Muhammadar Rasulullah”.
Semoga sahabatku kang Jana, alumni dan kader Insan Cita HMI sejati, mau dan mampu menyampaikan aspirasi Rakyat, yang masuk WAjapri dari mereka alumni HMI yang mengkritik tulisan saya AA yang narasinya “memuji dan mengapresiasi” kepemimpinan Gubernur Jabar KDM yang menarik dan memberikan harapan baru (new hope) bagi Rakyat dan bangsa Indonesia, teristimewa bagi Wargi Jabar.
Saya berkata jujur bahwa KDM pemimpin yang menarik dan memberikan harapan Rakyat tersebut, appresiasi dan kritisi tidak saja datang dari Jabar, akan tetapi juga banyak pujian atau appresiasi datang dari warga negara Indonesia (WNI) dari luar Jabar spt Jatim, Sumatera dan Sulawesi, maaf yang saya tahu. KDM selain piawai berkomunikasi dengan Rakyatnya melalui jejaringan media online spt Youtube, FB dan WA, akan substansi pesannya sangat humanis.
Kita menyaksikan di media sosial (medsos) dan media cetak koran dan majalah, gerak langkah dan sepak terjang KDM mendatangi, menyambangi warga masyarakat Jabar dan teristimewa warga/urang Sunda di pinggiran Kali/Daerah Aliran Sungai (DAS), danau dan gunung-daerah perbukitan, yang sedang dihadang musibah bencana alam dahsyat (longsor, banjir, gempa bumi, etc) yang membuat penduduk sengsara, dan juga bencana sosial lainnya, yang namanya kemiskinan, kemelaratan dan keterbelakangan.
Beliau KDM santuni (bersedekah dan berinfaq) sbg solusi jangkah pendek, dan juga membuat keputusan jangka menengah dan panjang, dgn cerdas dan cepat, misalnya solusi bencana alam banjir yang menghancurkan perumahan Rakyat, KDM memaksa bangunan-bangunan yang tak sesuai RUTR Jabar dan apalagi hotel-hotel, restoran, lokasi wahana wisata aneka permainan anak-anak dan remaja, kawasan lapangan golf, dan perumahan modern tak berijin resmi dari Pemerintah RI, harus dan wajib dibongkar. Setelah itu dilakukan penghijauan (rebosiasi) dengan penanaman kembali pepohonan hijau (replanting for rebosiation and conservation).
Apa yang saya sebutkan dan narasikan ini, kasusnya telah terjadi di kawasan Puncak (Cisarua dan Megamendung), serta daerah Tamansari Ciomas, lapangan golf di kaki lereng Gunung Salak) Kabupaten Bogor. Walaupun berat rasanya secara mentalitet menghindar dari sikap dan perbuatan jahat oknum penjabat Negeri yang gemar berKKN, jika dipikirkan secara finansial dan berdampak ekonomis spt daya investasi dll.
Beliau KDM tak tergoda berKKN, tidak peduli dan tegas menindak mereka-mereka para pengusaha serakah (greedy man) yang membangun tidak mentaati RUTR Jabar dan RUTN Indonesia bahwa kawasan Puncak merupakan daerah konservasi sumberdaya alam dan jasa-jasa lingkukan spt wisata alam yang ramah lingkungan (ecotourisme), bukan wisata massal yang merusak ekosistem alam yang mengundang banjir bagi pemukiman Rakyat lokal (local community) apalagi banjir bandang yang memporak porandakan pemukiman Rakyat, dll. Keputusan yang cerdas, berkeadilan sosial dan bijak dari KDM Gubernur Jabar sangat dipuji banyak pihak, dan diappreasi oleh rakyat/para Warga Jabar dan terlebih bagi wargi-urang Sunda, KDM adalah Gubernur “Aing” atau bahasa sopannya KDM Gubernur Abdi.
Bahwa kekuatan kepemimpinan Gubernur “Aing” KDM saat ada pada Triple C or 3-K yaitu C1=komitmen, C2=konsen dan C3=konsep yang baik untuk mendukung visi, misi dan tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goal/SDGs) yang telah disepakati masyarakat global, yang merupakan keputusan PBB (United Nation).
SDGs yakni pembangunan yang berwawasan dan ramah lingkungan yang bisa memenuhi kebutuhan generasi sekarang tanpa mengabaikan kebutuhan hidup generasi yang akan datang (anak, cucu, cicit kita, dst) dan SDGs memiliki sejumlah indikator dan parameter keberhasilan pembangunan masyarakat. Gubernur Jabar KDM telah memahami, menjalankan visi dan misi pembangunan daerah Jabar based on SDGs yang memiliki 3 (tiga) dimensi yaini mendorong pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja (economic growth), juga berkomitmen menjaga lingkungan hidup (ecology, conservation) dan berkeadilan dan pemerataan sosial (social equity and justice, pro HAM dan berbudaya based on local wisdoms), demikian itulah gaya kepemimpinan (styling of leadership) sosok dan figur KDM.
Insya Allah gaya kepemimpinan Gubernur Jabar yang menarik-komunikatif (atractif-communicate), humanis-merakyat tsb bukanlah “pencitraan” bersifat sesaat untuk kepentingan jangka atau bola-bola pendek. Maaf urang Sunda bilang, itu lalakonan untuk mencari perhatian jangka “imah” wae ?.
Semoga tidaklah demikian, hanya sekedar basa-basi “omon-omon”, kasihan Rakyat Jabar yang penuh harap atas kinerja Gubernur KDM yang populer. Mereka menunggu, menantikankan kehadiran “dewa” penyelamat Gubernur KDM agar sukses membawa masyarakat “Jabar Juara” yang hidup lebih baik, lebih sejahtera, berkeadilan dan berkemakmuran bersama (sicial walfare) dengan alamnya indah-elok nan lestari dan budayanya yang humanis, bermarwah5 dan mempesona siapa pun yang melihatknya, berbudaya bebas kemusrikan.
Moga-moga Gubernur KDM yang humanis, humoris, lugas, kreatif dan inovatif serta dekat dengan Rakyat yang dipimpinnya, jauh dari kemusrikan dan kekafiran. Dan hendakNya diberkahi oleh Allah Yang Maha Rahman dan Rahiem, dan sukses memimpin Jabar dengan warisan (legasi) yang menyenangkan dan membahagiakan kita semua, serta mensejahterakan Rakyat nya, Aamiin3 YRA.***
Demikian narasi yang saya AA tulis dengan sesungguhnya untuk kesekian kalinya saya menyatakan apresiasi dan penuh harap, semoga Gubernur KDM sukses dalam memimpin Rakyat Jabar kini dan masa mendatang. Mudah-mudahan kehadiran tulisan saya AA ini bisa mengingatkan semua pihak terutama Gubernur KDM, ingat firman Allah SWT , dalam Al Quran surat Al Asyr “waamilus sholehati, watawa sau bilhaqi, watawa sau bissobri”, mari kita “saling menasehati untuk kebenaran dalam kesabaran”.
Selamat dan sukses KDM, insyaAllah, Allah SWT senantiasa melindungi dan menolong hamba-hambaNya, yang beriman, bertaqwa, gemar berbuat baik dan mencegah kemungkaran, serta mempercayai kehidupan akhirats-hari kiamat/hari pembalasan, sehingga kita selamat hidup didunia penuh rahmat dan nikmat yang barakallah dan selamat di akhirats berada di.Syurgajannatunnaim, Aamiin-3 YRA.***
Yakusa HMI…!!!
Gallery and Ecofunworkshop, Kp Wangun Atas Rt 06 Rw 01 Kel.Sindangsari, Botim City, West Java, Jumat, 26 September 2025.
Wasallam
====✅✅✅
Dr.Ir.H.Apendi Arsyad.MSi (Mantan Anggota HMI Cabang Bogor 1981-1986, pernah menjadi aktivis-pengurus HMI Komisariat FPIK IPB, HMI Cabang Bogor, HMI Badko Jabar, PB HMI, dan kini Aktif MD Kahmi Bogor pernah menjadi pengurus inti dan dewan Penasehat MD Kahmi Bogor, sejak thn 1994 hingga sekarang berhikmat dalam Yayasan Pengembangan Insan Cita (Yapic) Bogor sebagai salah seorang Pendiri thn 1994, Ketua Umum Badan Pengurus Yapic 1994-2016 dan kini Wakil Ketua Pembina Yapic. Alhamdulillah Yapic Bogor telah berhasil membangun komplek wakaf Gedung Serbaguna Mahasiswa Islam (GSMI)-Yapic diatas tanah wakaf seluas 2.500 meter persegi dari 23 orang pewakif sbg Markaz/Sekretariat dan Asrama Aktivis HMI, serta Pusdiklat HMI Cabang Bogor, Pendiri dan Dosen Universitas Djuanda Bogor thn 1986-2024, Pendiri dan Aktifis ICMI sejak thn 1990 hingga sekarang, Pegiat, Pengamat, dan Kritikus Sosial melalui tulisannya di media sosial dalam rangka ikut serta mewujudkan keberhasilan Indonesia Emas thn 2045, 100 thn Indonesia Merdeka)