jurnalbogor.com – Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Fraksi Partai Demokrat, H. Dede Chandra Sasmita, S.Ag, M.Pd, M.H, , S.Ag, M.Pd, M.H, menyoroti maraknya kasus bangunan sekolah negeri yang ambruk di wilayah Jawa Barat pada Tahun Ajaran 2025/2026, khususnya di Kabupaten Bogor.
Anggota Komisi 5 DPRD Provinsi Jawa Barat mengaku heran dengan insiden ambruknya bangunan sekolah yang hanya terjadi pada sekolah negeri.
“Saya merupakan Anggota Komisi V yang membidangi pendidikan, kesehatan, dan sosial. Melalui fungsi pengawasan ini, saya mempertanyakan mengapa hanya sekolah negeri yang ambruk, seperti SMKN 1 Gunung Putri dan SMKN 1 Cileungsi,” ujar Kang Dechan sapaan akrabnya dalam dialog bersama awak media yang digelar di Sport Center DPC Demokrat Kabupaten Bogor, Senin (17/11/25).
Menurutnya pasti ada kejanggalan karena tidak ada kasus serupa yang menimpa sekolah swasta.
“Kita tahu kemarin ada dua sekolah negeri yang ambruk dan menimpa puluhan siswa. Kenapa ini hanya terjadi di SMK Negeri? Kenapa sekolah swasta tidak pernah mengalami hal serupa? Ini masukan dari masyarakat dan tentu akan kita pertanyakan ke Pemprov,” tegasnya.
Meski begitu, ia bersyukur kondisi para korban sudah berangsur pulih. Sebanyak 51 siswa korban ambruknya bangunan di SMKN 1 Gunung Putri telah kembali mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM).
“Alhamdulillah 51 korban di SMKN 1 Gunung Putri sudah dapat kembali beraktivitas. Saya sudah sampaikan hal ini ke Komisi V bahkan ke Gubernur. Kedepan, kita harap tidak ada lagi kejadian sekolah ambruk, terutama di sekolah negeri Kabupaten Bogor,” terangnya.
Kang Dechan juga mengapresiasi kehadiran para awak media yang turut mengawal isu pendidikan di Jawa Barat.
“Saya ucapkan terima kasih kepada teman-teman media yang sudah hadir. Semoga masalah pendidikan di jenjang SMA/SMK dapat dievaluasi, baik dari sisi kualitas maupun kuantitas,” pungkasnya. (Aga)






