Oleh: Adi Hadianto
Ketua Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, IPB University
jurnalbogor.com – Upaya mengurangi kemiskinan menjadi salah satu prioritas pembangunan nasional. Di era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, hal tersebut tertuang dalam Asta Cita no.16 yaitu “Membangun dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan”. BPS pada Maret 2025 merilis bahwa jumlah penduduk miskin di Indoensia ada sekitar 8,47% penduduk miskin (atau sekitar 23,85 juta jiwa), dan sekitar 3,9 juta jiwa merupakan pendudik miskin yang berada di desa pesisir.
Program 1000 Kampung Nelayan Merah Putih (KNMP) hadir untuk menjawab tantangan tersebut. KNMP merupakan inisiatif strategis dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk mentransformasi desa-desa pesisir tradisional menjadi kawasan yang lebih modern, tertata, dan produktif. Program KNMP akan menjadi terobosan bagaimana mengatasi kemiskinan dengan membangun ekosistem perikanan terintegrasi dimana antar desa saling terkoneksi dengan membangun konsep desa “Hub dan penyangga”, meningkatkan produktivitas nelayan melalui infrastruktur modern (dermaga, cold storage, pabrik es), dan membuka akses pasar melalui penataan kelembagaan, pendampingan, dan kolaborasi multipihak.
Namun hal penting yang perlu menjadi perhatian adalah bahwa Pembangunan KNMP tidak sekedar pembangunan infrastruktur modern, tetapi membangun ekosistem bisnis di desa nelayan, juga berapa banyak kampung nelayan yang sukses untuk mensejahterakan nelayannya. Pembangunan KNMP perlu dilakukan secara bertahap dan terdistribusi merata di seluruh desa potensial. Jika terwujud, dampak KNMP ini akan menciptakan multiplier effect besar. Namun apapun itu, program KNMP adalah terobosan dan bukti kuat pemerintah untuk membangun masyarakat nelayan menjadi lebih Sejahtera. Semoga.
(**)






