jurnalbogor.com – Bismillahir Rahmanir Rahiem. Menarik melihat dan mencermati gambar-gambar terpampang, dishare di WAG Wankar ICMI, ada foto-foto Bunda Asmaratuagung dkk, yang berjibaku, menunaikan tugas kemanusiaan di lokasi bencana alam di daerah Sukabumi, Jawa Barat bersama penduduk yang terkena musibah banjir.
Mereka menolong warga masyarakat setempat (local community) dengan membawa paket bantuan sandang dan pangan berupa sembako, sambil membawa panji-panji, bendera “ICMI Peduli”, subhanallah wal hamdulillah.
Oh berikutnya, scrool kebawah, ada lagi tampak foto-foto Ketum MPP ICMI adikku Prof Arif Satria, dan jajaran pengurus terasnya, antara lain abangku Prof.Teungku.A Sani, Waketum, adikku Andi Irman, Bendumnya ICMI yang menshare gambar-gambar tersebut di WAG, dan para aktivis ICMI lainnya. Mereka tengah beraudiensi dengan menteri Bappenas RI “anyar”, senior saya alumni IPB dan dosen Fapet IPB bapak Prof.Rachmat Pambudi.
Kehadiran mereka para petinggi MPP ICMI di kantor Bappenas RI, Jakarta, barangtentu, selain menyampaikan undangan narsum Simposium Nasional dalam rangka Silaknas ICMI thn 2024 di Kota Bogor.
Juga yang tak kalah penting (heubat/kreen, dan mantul), mereka menyampaikan berbagai konsep pemikiran MPP ICMI yang selama ini gagasan-gagasannya didiskusikan dan diformulasikan berdasarkan hasil seminarkan/webinar, dan atau focus group discussion (FGD) di berbagai forum rapat) di internal aktifis ICMI di bidang Waketum MPP ICMI masing-masing, dan atau produk dimuzakarahkan dengan para pemangku kepentingan (stakeholders) dan simpatisan serta mitra strategis ICMI, yang selama ini telah menjalin kerjasama program, khusus program 5-K ICMI.
Program 5-K ICMI, adalah program-program.yang dilaksanakan ICMI dalam upaya peningkatan kualitas Imtaq, pikir dan karya inovasi (ipteks), hidup dan kualitas keluarga sakinah mawaddah warohmah (samarah). Lima macam dan sekaligus sasaran/tujuan program dan aktivitas ICMI tersebut merupakan agenda jangka panjang (long marck) ICMI dalam membangun Indonesia saat ini/zaman Now dan kedepan/millenial era, terutama capaian usia 100 tahun Indonesia Merdeka, dengan jargon Indonesia Emas thn 2045.
Ada audiensi petinggi MPP ICMI bersama Menteri Bappenas RI beberapa hari yang lalu, tentunya mereka menyampaikan konsep pemikiran tentang Pembangunan dalam beberapa bidang dan sektor yang selama ini menjadi konsen, fokus ICMI, dan merupakan kommitmen-aspirasi keummatan dan kebangsaaan/keIndonesiaan ICMI agar bisa diterima sebagai masukan untuk bpk Menteri Bappenas RI sehingga memperkuat produk-produk regulasi dan public policy (policy brief) yang dirancang atau direncanakan Bappenas RI, berkualitas, sehingga jalannya berbagai program pembangunan berbasis imtaq dan ipteks di era Pemerintahan Kabinet Merah Putih dibawa kepemimpinan Presiden RI ke 8 bpk Jenderal (Purn) Prabowo Subianto.
Harapannya dan harapan kita bersama, bisa sukses para elite politik (the ruling party) ini mewujudkan cita-cita atau tujuan pembangunan pembangunan nasional, yaitu kesejahteraan rakyat Indonesia yang berkemakmuran, berperadaban maju-moderen, dan berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Kondisi Indonesia 10 tahun terakhir dibawa kepemimpinan Presiden RI mas Jokowi bisa dikoreksi dan direstorasi, karena sejumlah indikator aspek pembangunan nasional mengalami kemunduran, jika dibiarkan mengancam persatuan dan kesatuan bangsa (national disintegrated) seperti ketimpangan sosek, piutang negara, stunting, pengangguran, PSN Eco Rempang yang melanggar HAM, proyek PIK 2 yang merampas tanah rakyat dan merugikan negara triliun rupiah akibat proyek berkedok PSN, hilirisasi usaha tambang yang mengalami kebocoran (break wash effect), merajalelanya perbuatannya kriminal korupsi/kkn, meningkatnya eskalasi dinasti politik yang diberikan contoh mas Joko, praktek hukum tata negara carut-marut, demokrasi langsung pada Pilpres dan Pilleg berbiaya tinggi yang diwarnai praktet money politic/transacsional, dan regulasi/public policy “not scientific” pro segelintir pengusaha besar (pro oligarki) dan dampak negatifnya berujung NKRI berada dalam cengkraman tangan elite oligarki, dsb.
Dengan kata lain, perjalanan Indonesia satu dasa warsa terakhir amat memprihatinkan bagi mereka bermindset sehat. Kondisi Indonesia Raya semakin menjauh dari 4 Tujuan Bernegara (harap baca alinea ke 4 Pembukaan UUD 1945).
Dengan beberapa gambar atau fhoto altivitas ICMI Pusat, menjelang Silaknas ICMI thn 2024 dan Milad ICMI ke 34 (7 Desember 1990-7 Desember 2024). Maka jujur kita berkata bahwa ICMI tetap eksis dan berperanserta nyata dalam membantu Pemerintah untuk memajukan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara/NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Sesungguhnya begitu banyak dan bermacam aktifitas pengabdian ICMI seperti yang diselenggarakan Badan Otonom (Batom) ICMI selama ini. Diantaranya Batom ICMI seperti ICMI Peduli dibawa pimpinan Bunda Agung, ada lagi Batom Perempuan ICMI dipimpin Uni Wellya Savitri yang sangat ramai aktivitasnya baik usulan/rekomendasi konsep regulasi kepada Pemerintah dan juga program aksi di masyarakat, antara lain Sanlat Lansia dll.
Oh ada lagi, Batom ICMI Alisah Khadijah, dibawa pimpinan mbak Rina Marlina, mereka kumpulan para kaum perempuan muslimah pengusaha/saudagar yang hebat, giat memberdayakan Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (KUKM) serta kelompok usaha mikro yang tergolong “pegelkop”, dll.
Ada lagi Batom ICMI Pinbuk (Pembinaan Inkubasi Bisnis dan Usaha Kecil) dengan kiprahnya yang fokus pada pembinaan kualitas SDM UKMK dengan program diklat peningkatan kapasitas bisnis era digital (ITC era). Pinbuk ICMI yang digagas oleh pendiri ICMI alm Bpk.Prof.M.Amin Azis pada thn 1991an kini peranserta memberdayakan perekomian rakyat berbasis syariat spt BMT dan BPRS sudah tersebar ke seluruh Nuantara, di pelosok tanah air, termasuk di daerah 3 T (terluar, tertinggal dan terbelakang). Proses regenerasi kepemimpinan di Batom ICMI Pinbuk berjalan baik, saat ini Pinbuk dipimpin generasi muda (mas Achyar) dan sangat aktif melaksanakan Program Pengabdian ICMI.
Termasuk generasi mudanya, dengan Batom Pemuda ICMI dibawa pimpinan adinda Dr.Ismail, juga sangat giat mengkonsolidasi kaum.muda dalam proses pengkaderan organisasi ICMI dan pengembangan kewirausahaan generasi muda, yang nanti diharapkan menjadi penopang kesinambungan penggerak program ICMI di berbagai level organisasi dan kelembagaan sosial.
Ada lagi Batom ICMI yang kreen, bernama CIDES yang giat melakukan kajian-kajian dalam merespon issu-issu strategis pembangunan nasional, saat ini dipimpin oleh kakanda Prof.Andi Faisal, dahulu.thn 1990an diawal pendiriannya CIDES dipimpin oleh alm.mas Adi Sasono, di masa itu begitu banyak produk kajian CIDES menjadi regulasi dan public polucy antara lain berupa UU yang mensupport reformasi birokrasi di era Presiden RI ke 3 bpk Prof BJ Habibie/Ketum MPP ICMI periode awal thn 1990-1995.
Kita tahu dan paham bahwa begitu sangat besar dan signifikan peranan Bpk BJ Habibie sebagai pemimpin (Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan RI) menyelamatkan NKRI di era transisi, dari kondisi konflik menjadi damai, dari gaya kepemimpian regim “otoriter” militeristik, feodal berubah ke gaya demokratis dan egaliter, dari pemerintah yang sentralistik ke desentralitik dan otonomi daerah, serta nilai tukar rupiah terhadap dollar UAS anjlok menjadi menguat dan normal kembali, dsb.
Keberhasilan pemerintahan RI transisi reformasi, kita bisa mengklaim berkat dukungan dan partisipasi Batom ICMI CIDES yang dikomandani mas Adi Sasono, MenkopUKM RI era Presiden RI bpk Prof.BJ Habibie. Tapi kini kondisi Indonesia satu dasa warsa terakhir dibawa regim mas Joko, sepertinya arah jarum belakang berputar ke belakang, misalnya kebijakan otonomi daerah dengan regulasi desentralisasi, kini kembali ke centralisation policy, praktek KKN marak lagi, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika membumbung lagi, dll.
Demikian itulah jasa besar yang monumental dan melegenda Bpk Prof. BJ Habibie dengan kejeniusannya dan nasionalis-religius sejati yang meletakan dasar berorganisasi dan membangun sistem kelembagaan ICMI dengan pola budaya bekerja yang memadukan, integrasi Imtaq dan Iptek. Demikian itulah, yang kemudian kita kenal dengan konsep Program 5-K ICMI, Khittah ICMI, Kode Etika ICMI dan Wawasan Pengabdian ICMI.
Oleh karena itu, hendaknya sejumlah aturan main (sistem kelembagaan) ICMI tersebut dibaca, dipahami, dihayati dan diamalkan dengan baik dan benar serta bersungguh oleh anggota dan simpatisan ICMI, terutama kalangan para pengurusnya diberbagai jenjang: Orpus, Orwil, Orda, Orda dan Batom-Batom.
Saya berkeyakinan bahwa apabila sistem kelembagaan dan keorganiasian ICMI ditaati dan dipatuhi, maka ICMI semakin besar dan berkelanjutan eksistensinya (existence sustanaibility) kini dan ke depan, insyaAllah.
Sebenarnya jaminan “existence sustanability” ICMI, salah satu syaratnya dan indikator progresnya, terletak pada adanya keseimbangan peran dan implentasi fungsi ICMI baik dalam aspek reflektif maupun atau terlebih pada aspek/dimensi fraksis, dimana ditopang oleh 2 (dua) unsur “soft skill and hard skill power” berupa keimanan dan ketaqwaan (imtaq) kepada Allah SWT dan dengan kemampuan, penguasaan dan pembudidayaan ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni (ipteks) yang berpadu atau terintegrasi baik pada diri individu-pribadi maupun kerja kolektif (kejamaahan).
Integrasi Imtaq dan Ipteks, saya baca di press realese Ketua SC Silaknas ICMI thn 2024, mas Dr.Priyo Budi Santoso, Waketum.MPP ICMI, seperti yang beliau katakan di mass media dan medsos. Integrasi Imtaq dan Ipteks menjadi tema Silaknas ICMI thn 2024 di Bogor kali ini, yaitu tema Silaknas ” Menguatkan Peranan Imtaq dan Ipteks Menuju Indonesia Emas 2045″.
Sehubungan dengan akan hadirnya Presiden RI bpk Prabowo Subianto ke acara Pembukaan Silaknas ICMI Thn 2024 dan Milad ke 34 ICMI, untuk memberikan kuliah kebangsaan dan sambutan, maka kita harapkan semakin jelas-tegas, terang berderang, tentang apa, bagaimana dan mengapa kita masyarakat dan negara-bangsa (nation-state) Indonesia, perlu dan wajib membangun “nation-state” based on Imtaq and Ipteks terintegrasi, demi untuk mencapai terwujudkan masyarakat adil dan makmur dalam wadah NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Dalam hal ini ICMI yang berwatak KeIslaman, KeIndonesiaan dan Kecendekiawanan sangat siap menjadi mitta strategis Pemerintahan baru RI Kabinet Merah Putih, dibawa Presiden RI bpk Prabowo Subianto. Dengan kehadiran beliau di acara ICMI, diharapkan membawa angin segar dan harapan baru dalam penguatan kapasitas kelembagaan ICMI dalam menjalankan amanat Pengabdian ICMI baik dimensi Reflektif maupun Praksis secara berkeseimbangan, insyaAllah.
Demikian.narasi ringkas, saya tulis dengan dasar prinsip-prinsip, ‘value and norm system” pola budaya ICMI yang dianut dan telah tertulis dalam AD, ART dan beberapa Pedoman Keorganisasian ICMI untuk dipahami segenap warga ICMI dimanapun mereka berada, dan disegarkan kembali ingatannya akan amanat dan tugas Pengabdian ICMI yang mulia.
Sekian dan terima kasih atas segala atensinya, semoga Allah SWT senantiasa merahmati, memberkahi, dan meridhoi apa-apa yang kita usahakan “beamar makruf dan nahi mungkar” di lingkungan warga ICMI untuk memajukan ummat, masyarakat, bangsa dan negara, Aamiin-YRA *
Save Nation-State NKRI, Save Rakyat Indonesia Sejahtera adil dan makmur bersama, insyaAllah mudah-mudahan terwujud.
Akhirkata, selamat bertemu dan bersilaturrahmi tatap muka, berjabat tangan
/bersalam-salaman di forum Silaknas ICMI 2024 dan Milad ICMI ke 34 di ICMI Orwil Khusus Bogor, tempatnya IPB Internasional Convention Centre (mal Botani Square) Kampus IPB Baranang Siang Kota Bogor, Jumat-Ahad, 13-15 Desember 2024.
Sampai ketemu di kota hujan Bogor, jangan lupa peserta Silaknas ICMI 2024, agar membawa jaket atau sweater, uang secukupnya. Maklum saat ini musim hujan, dan berada di kota hujan, serta Kota Bogor juga merupan sentra kuliner dengan masakan dan makanan/minuman yang lezat dan segar spt kue Talas Bogor, Asinan Bogor, Soto Kuning, Manisan Pala, Toge Goreng, Bajigur, aneka Juz dll
Wabillahit taufiq walhidayah.
Jayalah ICMI Kita ###
Gallery and Ecofunworkshop, Kp Wangun Atas Rt 06 Rw 01 No.16 Kel.Sindangsari Botim City, Kamis, 12 Desember 2024
Wassalam
=====✅✅✅
Dr.Ir.H.Apendi Arsyad,M.Si (Salah seorang pendiri ICMI di Malang thn 1990/Ketua Wanhat MPW ICMI Orwil Khusus Bogor/Wasek Wankar MPP ICMI, Pendiri dan Dosen Universitas Djuanda Bogor thn 1986 sd 2024, Pegiat dan Pengamat serta Kritikus Sosial melalui tulisan-tulisannya di media sosial)