jurnalbogor.com – Alumni Fakultas Kehutanan (Fahutan) IPB University angkatan 49 menggelar kegiatan penanaman pohon sebanyak 62 bibit Rasamala (Altingia excelsa), di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP), Minggu (24/11/2024).
Kegiatan yang tepatnya dilakukan di wilayah Kelompok Tani Hutan (KTH) Jagaraksa, Desa Cinagara, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, ini digelar dalam rangka memperingati Hari Pohon Sedunia yang jatuh setiap tanggal 21 November.
Bibit Rasamala sendiri dipilih bukan tanpa alasan; pohon ini dikenal sebagai salah satu spesies yang memiliki kontribusi besar dalam menyerap karbon, memperbaiki kualitas udara, menjaga ketersediaan sumber air, dan mendukung keberlanjutan ekosistem di kawasan hutan.
Selain itu, Rasamala merupakan pohon khas pegunungan, di Pulau Jawa dan simbol komitmen terhadap pelestarian lingkungan dan konservasi hutan.
Karena itu, diakui Sabiq Rijal Amrulloh, perwakilan dari Alumni Fahutan IPB 49, kegiatan ini memiliki makna mendalam bagi mereka.
“Tema Menanam Asa, Menjaga Alam mencerminkan semangat dan harapan kami untuk terus menjadi bagian dari solusi dalam menjaga lingkungan”, katanya.
Lebih lanjut, Sabiq mengungkapkan, penanaman pohon ini merupakan salah satu dari rangkaian kegiatan yang diinisiasi oleh Alumni Fahutan IPB 49 sebagai bentuk kontribusi nyata terhadap pelestarian lingkungan.
Dalam jangka panjang, pohon-pohon yang ditanam diharapkan dapat mendukung upaya mitigasi perubahan iklim, mengurangi risiko bencana ekologi, seperti tanah longsor dan kekeringan, serta meningkatkan keanekaragaman hayati di kawasan konservasi TNGGP.
“Dengan menanam 62 bibit pohon Rasamala, kami berharap langkah kecil ini dapat memberikan dampak yang signifikan bagi kelestarian hutan, ekosistem, dan masyarakat sekitar”, ungkapnya.
Selain itu, melalui kegiatan ini, Alumni Fahutan IPB 49, lanjut Sabiq, juga ingin menginspirasi masyarakat luas, khususnya generasi muda, untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan memahami pentingnya keberadaan hutan bagi kehidupan manusia.
“Hutan bukan hanya paru-paru dunia, tetapi juga sumber kehidupan yang tak tergantikan. Dengan menjaga hutan, kita tidak hanya menjaga alam, tetapi juga masa depan kita Bersama”, tandas Sabiq.
Sementara itu, Suhendar, Sekretaris KTH Jagaraksa memberikan apresiasi kepada para alumni Fahutan IPB dan pihak-pihak yang telah mendukung kegiatan ini.
Ia menekankan, bahwa pelestarian alam bukan hanya tugas pemerintah, tetapi juga tanggung jawab semua pihak, termasuk masyarakat lokal dan generasi muda.
“Kegiatan ini sangat penting, tidak hanya untuk menambah jumlah pohon di kawasan konservasi, tetapi juga sebagai bentuk edukasi bagi masyarakat tentang pentingnya menjaga hutan”, katanya.
“Kolaborasi dengan Fahutan IPB 49 dan Rimbaraya Indonesia ini kami harapkan terus berlanjut, sehingga dapat menjadi contoh bagi kelompok-kelompok lain untuk turut menjaga kelestarian alam”, tambahnya.
Tak hanya itu, dukungan penuh juga datang dari Sugandi, Ketua RW 06, Desa Cinagara, yang mewakili masyarakat setempat. Ia mengapresiasi upaya dan perhatian dari para alumni Fahutan IPB yang telah memilih Desa Cinagara sebagai lokasi kegiatan ini.
“Kami sangat berterima kasih atas kegiatan ini. Hutan adalah bagian penting dari kehidupan kami, dan kami berharap kegiatan seperti ini dapat berkelanjutan. Semoga keberadaan pohon-pohon baru ini membawa manfaat bagi masyarakat sekitar, seperti menjaga sumber air dan mencegah bencana alam”, jelasnya penuh semangat.
Acara ini berlangsung dengan lancar, diawali dengan seremonial pembukaan yang dihadiri oleh perwakilan dari berbagai pihak, termasuk pengurus Rimbaraya Indonesia, KTH Jagaraksa, dan masyarakat Desa Cinagara.
Setelah pembukaan, peserta kegiatan bersama-sama melakukan penanaman pohon di area yang telah ditentukan, dengan panduan dari anggota KTH Jagaraksa yang sudah berpengalaman dalam kegiatan konservasi.
Kolaborasi yang solid antara Fahutan IPB 49, Rimbaraya Indonesia, KTH Jagaraksa, dan TNGGP menjadi kunci suksesnya kegiatan ini.
Sinergi antara pihak akademisi, organisasi lingkungan, dan masyarakat lokal diharapkan dapat terus terjalin dalam berbagai program serupa di masa depan.
Di akhir giat, para peserta mengekspresikan harapan agar gerakan ini menjadi langkah awal untuk kegiatan lanjutan yang lebih besar dan melibatkan lebih banyak pihak.
Dengan menanam pohon, tidak hanya harapan untuk masa depan yang ditanam, tetapi juga upaya nyata untuk mewujudkan keseimbangan antara kebutuhan manusia dan kelestarian lingkungan.
(yev/*)