jurnalbogor.com – Peringati Hari Pahlawan, Majelis Ukhuwah Bogor Raya dan Masjid Ibn Khaldun UIKA Bogor menggelar Tabligh Akbar, Minggu (10/11/2024) di Masjid Ibn Khaldun.
Acara tersebut dihadiri sejumlah ulama, santri, mahasiswa, serta tokoh masyarakat.
Rektor Universitas Ibn Khaldun Bogor, Prof Dr. Endin Mujahidin, M.Si menyampaikan acara tersebut digelar dalam rangka mengenang perjuangan para pahlawan Republika Indonesia.
“Momentum ini kita jadikan untuk mengenang perjuangan para pahlawan kita. Negara Republik Indonesia adalah Negara yang diperjuangkan dan dipertahankan oleh para pahlawan kita dari kalangan umat Islam. Oleh karena itu sebagai umat Islam, kita juga harus menjaga negara Indonesia ini. Kita harus menjaga Negara kita agar tetap dengan cita-cita semula seperti cita-cita para pahlawan terdahulu,” tuturnya dalam sambutannya.
Selanjutnya KH. Bubung Burhanuddin, memberikan motivasi kepahlawanan.
“Sosok pak Sholeh Iskandar, adalah sosok seorang ilmuwan, sosok seorang pejuang, sekaligus sosok seorang ulama yang tidak habis – habis kita gali perjalanan sejarah kehidupan beliau,” tuturnya
Dia mencatat ada dua sosok pribadi KH. Sholeh Iskandar yang menjadi teladan dalam kehidupan sehari-hari.
“Yang pertama, beliau pejuang yang ikhlas. Inilah yang perlu kita kembangkan dalam kehidupan. Ikhlasnya berjuang semata-mata karna Allah, karena tidak ada sebuah kebaikan yang kita lakukan yang tidak berhasil kalau diniatkan semata-mata karna Allah.
Dia juga menjelaskan dalam kitab Hikam, ikhlas terbagi menjadi 3. Yang pertama, melakukan kebaikan tujuannya dunia boleh. Misal 40 hari baca surat Al – Waqi’ah biar rezekinya dilancarkan sama Allah itu gapapa.
Yang kedua, melakukan kebaikan tujuannya selamat di akhirat dan yang ketiga, melakukan kebaikan tujuannya bukan dunia, bukan ingin selamat di akhirat, tapi semata-mata karna Allah saja. Inilah sosok pak Sholah Iskandar. Saya melihat kebaikan, perjuangan apapun yang dilakukan beliau, saya melihat keikhlasannya sungguh luar biasa.
“Kemudian sosok yang kedua, beliau sosok yang melibatkan Allah dalam semua aktivitas beliau. Jadi selalu membutuhkan bimbingan Allah, bukan yang mengandalkan ilmu semata-mata. Karena ilmu bukan jaminan seseorang benar dalam perilakunya,” pungkasnya.
Penulis : Maria Ulfah