jurnalbogor.com – Himpunan Pemuda Sukaraja (HPS) kembali mengadakan pengajian rutin bulanan di Masjid Ta’lim Tanwirul Azhar, Desa Cikeas, Sukaraja, Kabupaten Bogor, Minggu (1/6/2024) malam. Pengajian ini diikuti antusias generasi baru HPS.
Pembina serta pengisi kajian H. Haidar Ridwanullah membahas fiqih dasar terkait wudhu dan sholat. Pembahasan dilakukan dengan bahasa yang jelas dan mudah dipahami, sehingga para pemuda mendengarkan dengan penuh khidmat. Materi yang diajarkan mencakup rukun, syarat, sunah, serta hal-hal yang membatalkan wudhu dan sholat, dibahas dengan tuntas.
“Cari olehmu ilmu dari buaian sampai liang lahat,” tegas H. Haidar, mengingatkan para pemuda tentang pentingnya semangat dalam menuntut ilmu.
Dia menekankan bahwa dalam hal mencari ilmu kita tidak boleh merasa cukup.
“Kanjeng Nabi mengatakan yang pertama kali saya wajibkan pada seorang muslim itu adalah sholat. Perbedaan antara aku (seorang muslim) dengan orang-orang kafir itu adalah sholat. Yang paling awal ditanya oleh Allah melalui perantaraan malaikat Munkar dan Nakir itu adalah sholat. Ketika sholatnya benar maka amal yang lainnya akan terbawa benar. Ketika sholatnya hancur dan rusak maka amal yang lainnya akan ikut hancur. Jadi tidak ada pahala dari puasa, sedekah, baca Al-Qur’an, dan lainnya ketika sholat kita itu rusak,” jelasnya.
“Terus terang, saya secara pribadi jigana teh paling galak (sepertinya paling galak) karena sholat ya. Ingat dulu kata orang tua saya ‘kamu mau kemana aja, gaul bebas terserah, tapi saya nitip awas jaga sholat kamu.’ Saking pentingnya sholat bahkan sholat itu gak ada rukhshoh (keringanan). Berbeda dengan puasa, kalau puasa berpergian musafir gak puasa gak apa-apa tetapi sholat mah mau sakit separah apa pun itu harus sholat,” tambahnya.
Dengan adanya pengajian ini, diharapkan para pemuda Sukaraja semakin termotivasi untuk aktif dalam kegiatan keagamaan dan terus meningkatkan pemahaman mereka tentang ajaran Islam.
H. Haidar Ridwanullah juga menekankan pentingnya melaksanakan sholat dengan benar sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari seorang muslim.
Kegiatan pengajian yang dihadiri oleh generasi baru Himpunan Pemuda Sukaraja ini menjadi langkah positif dalam menjaga tradisi keagamaan dan membangun kesadaran religius di kalangan pemuda. Melalui pengajian ini, diharapkan tercipta pemuda-pemudi yang berilmu, berakhlak mulia, dan menjadi teladan di masyarakat.
Acara pengajian ini diakhiri dengan sesi tanya jawab dan diskusi bersama H. Haidar, di mana para pemuda dan pemudi mendapatkan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan dan berdiskusi mengenai berbagai topik yang telah dibahas. Sesi ini berjalan dengan interaktif dan penuh antusiasme, menambah nilai edukatif dari pengajian malam tersebut.
(fal)