Jurnalbogor.com – Bagi para pecinta kopi dan kuliner, Kota Bogor seakan tak pernah kehabisan tempat untuk dijelajahi. Namun, ada satu kedai kopi yang kini menjadi perbincangan hangat: Fanaticoffee, yang berlokasi di Jalan Raya Suryakencana. Dengan nuansa bangunan jadul namun estetik, kafe ini berhasil memadukan romantisme masa lalu dengan cita rasa modern.
Adalah Dadan Suhendar, sosok di balik lahirnya Fanaticoffee. Ia bukan sekadar pemilik kafe, tapi juga seorang pecinta kopi sejati.
“Saya itu penikmat, pecinta, dan fanatik kopi. Dari situlah nama Fanaticoffee lahir,” ungkap Dadan sambil tersenyum, mengingat kembali keputusan besar yang ia ambil pada tahun 2018.
Dari kecintaan itulah, Fanaticoffee menghadirkan beragam menu kopi yang menggugah selera. Sebut saja Kopi Gurih, Kopi Guruh Creamy, Kopi Milk Fanatic, hingga Matcha Green Tea Latte dan Lemon Grass Tea. Tak hanya soal minuman, kedai ini juga memanjakan lidah pengunjung dengan beragam camilan mulai dari roti cane, pancake vanila, cireng rujak mix, hingga platter tahu bakso.
Bagi yang ingin lebih kenyang, Fanaticoffee punya pilihan menu makanan berat yang tak kalah menggoda, seperti nasi siram pindang daging, nasi goreng rendang, hingga nasi cumi bakar Malaka. Perpaduan menu ini membuat Fanaticoffee cocok bukan hanya untuk sekadar nongkrong, tapi juga tempat makan keluarga.
Kedai ini buka setiap hari, dengan jam operasional yang cukup panjang: pukul 08.00 – 23.00 WIB pada hari biasa, dan hingga tengah malam saat akhir pekan. Dadan mengakui, sosial media menjadi salah satu kunci kesuksesan kafenya.
“Inilah kehebatan sosmed. Banyak yang datang jauh-jauh, bahkan dari Bandung, setelah melihat postingan menu-menu kita,” ujarnya.
Tak heran jika Fanaticoffee kini menjadi salah satu destinasi nongkrong favorit di Kota Bogor. Suasana estetik bangunan klasik berpadu dengan aroma kopi yang menenangkan, membuat siapa pun betah berlama-lama. Lebih dari sekadar tempat minum kopi, Fanaticoffee adalah ruang bagi siapa saja yang ingin merayakan kebersamaan baik bersama teman, pasangan, maupun keluarga.
“Harapan saya, Fanaticoffee bisa terus jadi tempat yang menghadirkan cerita, bukan hanya sekadar secangkir kopi,” tutup Dadan penuh optimisme.
(Yudi)