Jurnalbogor.com – Puluhan tokoh masyarakat termasuk RT, RW, LPM, BPD serta Kepala Dusun di Desa Nanggung, Kabupaten Bogor mendatangi kediaman pengusaha bentonite di Kampung Rancabakti di lingkungan RW 05 agar terus melangsungkan usahanya.
Kedatangan mereka, lantaran adanya di medsos tudingan penyebab kerusakan jalan itu ulah dari pengusaha tersebut. Anggota BPD Desa Nanggung Sahrop memastikan, keberadaan galian bentonite itu bagian usaha masyarakat.
“Kontribusinya di setiap lingkungan sudah banyak, maka usaha bentonite di Rancabakti di Desa Nanggung itu bagian dari usaha masyarakat,” kata Anggota BPD Desa Nanggung Sahrop, Rabu (13/8/2025) malam.
“Banyak kontribusi yang dihasilkan dari usaha itu, baik berupa bangunan fisik maupun non fisik,” kata Sahrop.
Diakui Sahrop keberadaan perusahaan galian itu sangat membantu, seperti diperlukannya material semen.
“Hanya sekedar 5 sak mah itu masyarakat tidak harus minta ke Pemerintah. Bahkan masyarakat yang dari luarpun, setahu kami banyak juga yang dibantu,” kata dia lagi.
Puluhan tokoh masyarakat berikut ketua RT RW, BPD, LPM serta Dusun menyampaikan bentuk solidaritas kepada pengusaha yang telah mementingkan kebutuhan masyarakat.
“Ini bentuk solidaritas, karena belakangan adanya kabar salah satu penyebab kerusakan jalan di Rancabakti itu dari aktivitas galian tersebut,” jelas Sahrop.
Perlu diingat, kata dia, sebelum galian itu ada, jalan di Rancabakti yang statusnya jalan Kabupaten itu kondisinya memang sudah lama rusak.
“Sebelum perusahaan itu ada, kondisi jalan itu sudah mengalami kerusakan,” tandasnya.
Dia memastikan masyarakat tentu tidak merasa keberatan adanya aktivitas usaha tersebut.
“Tidak keberatan, karena jelas adanya kontribusi di setiap lingkungan,”tuturnya.
Dia menceritakan, keberadaan perusahaan tersebut telah banyak memberikan manfaat, salah satu pembukaan akses jalan.
Jalan lingkar di Rancabakti yang dibangun melalui Samisade, itu sebelumnya digagas dan dibuka oleh pengusaha bentonit.
Tadinya jalan setapak yang kini berubah menjadi jalan desa, diakuinya pelebaran insfratruktur jalan yang diawali menggunakan alat berat dilakukan oleh pengusaha.
Belum lagi bangunan lainnya, menurutnya, bagaimana mau maju kalau pengusahanya diganggu.
“Tak hanya itu, begitu juga pembangunan akses jalan menuju Tempat Pemakaman Umum (TPU),” timpal ketua BPD Desa Nanggung Rusamsi.
Rusamsi yang merupakan salah satu Ustadz di Desa Nanggung menyebut, adanya pemberdayaan untuk masyarakat dalam mendukung jalannya pembangunan fasilitas lapangan olahraga serta partisipasi pembangunan masjid yang ada di Desa Nanggung.
“Pengusaha juga respons diacara rutin Maulid Nabi maupun kegiatan jelang HUT RI,” tandasnya.
Sementara, salah satu Kepala Dusun di Desa Nanggung H Deden Mulyawidanta membenarkan banyaknya aspirasi dukungan masyarakat kepada pengusaha bentonite untuk terus menjalankan aktivitas usahanya.
“Secara langsung masyarakat menyatakan bahwa keberadaan aktivitas bentonite itu telah memberikan manfaat secara nyata,” tukasnya.
(Arip Ekon)