Bantul, Jurnal Bogor – Puluhan peternak sapi di Dusun Babakan, Kecamatn Srandakan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) optimis mewujudkan percepatan swasembada sapi di wilayah mereka. Hal ini setelah Kelompok Ternak Sido Makmur, Babakan, mendapatkan pendampingan penuh Fakultas Peternakan Universitas Gajah Mada berupa penyuluhan dan pelatihan produksi konsentrat berprotein tinggi tanpa menggunakan urea. Program pengabdian ini mendapatkan suport dari DIKTI melalui Progran Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat. “Ini merupakan program pengabdian masyarakat . Tim kami memberikan penyuluhan, dan pelatihan bagaimana memproduksi konsentrat dengan biaya lebih murah, namun berkualitas. Salah satunya dengan memanfaatkan hasil samping industri penyedap rasa” jelas dosen Laboratorium Biokimia Nutrisi Fakultas Peternakan UGM, Dr. Ir. Asih Kurniawati, S.Pt., M.Si kepada Jurnal Bogor di Dusun Babakan, Bantul pada Minggu (6/10/2024).
Dipilihnya Kelompok Ternak Sido Makmur, Dusun Babakan, Bantul, karena memiliki anggota aktif sekira 87 peternak dengan populasi sapi sebanyak 300 ekor.
Selain itu, lahan sumber hijauan berupa sawah, kebun jagung dan rumput juga sangat luas di dusun ini. “Kalau hanya konsumsi hijauan saja, pertumbuhan sapi tidak maksimal. Kebutuhan nutrisi baru terpenuhi jika ditambah konsentrat. Tapi, kalau beli pastinya relatif mahal dibanding membuat sendiri dan kwalitasnya belum tentu stabil,” paparnya Asih.
Sementara itu, Koordinator Teknologi Pakan dari Kelompok Ternak Sido Makmur, Budi Wirasno menyambut baik Program pengabdian masyarakat dari UGM melalui tim dari Laboratorium Biokimia Nutrisi.
“Terima kasih kepada Ibu Asih beserta timnya, dan UGM. Kami sangat terbantu. Kami sekarang bukan sekedar memberi pakan, tapi asupan bernutrisi tinggi yang kami produksi sendiri,” jelas Budi.
Ke depannya, lanjut Budi, pihaknya akan menjalin kerjasama B to B untuk memasarkan sentrat made in Sido makmur. “Kami luncurkan dengan nama Bima Feed. Harga bersahabat, kualitas terbaik. Dijamin tanpa urea, sangat membantu pencernaan, daya serap tinggi dan meningkatkan imunisasi sapi,” pungkas Budi. (Tjahyadi Ermawan)