Dewan Jabar Pertanyakan SK PAW KONI

  • Whatsapp
Dede Chandra Sasmita (kanan) ketika bersama Bupati Bogor Rudy Susmanto

jurnalbogor.com – Anggota DPRD Jawa Barat Dede Chandra Sasmita menyikapi kekisruhan KONI Kabupaten Bogor yang diketuai Dedi Bachtiar. Dia mempertanyakan Surat Keputusan Nomor 82 tahun 2025 tentang Pergantian Antar Waktu (PAW) Kepengurusan KONI Kabupaten Bogor masa bakti 2023-2027.

“Saya menyayangkan KONI Jabar tidak bijak sebagai pimpinan yang harusnya meminta klarifikasi atau tabayyun terlebih dahulu. Sesuai AD/ART KONI pasal 28 ayat 1, PAW terhadap pengurus itu harus melalui rapat pleno pengurus,” ujar legislator yang duduk di Komisi V Dapil Kabupaten Bogor yang diantaranya membidangi olahraga, pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, serta KONI Jawa Barat, Kamis (15/5).

Read More

KONI Jabar kata pria yang akrab dipanggil Kang Dechan ini, sebelum mengeluarkan SK PAW harus meminta bukti-bukti seperti benarkah sudah melalui rapat pleno atau hanya ‘suka-suka’ Ketua KONI Kabupaten Bogor saja.

“PAW itu bukan hak prerogatif Ketua Umum KONI, tetapi harus melalui mekanisme aturan. Jadi ini inkonstitusional dan melanggar aturan,” tegas Kang Dechan.

Sehingga sangat wajar kata dia, sejumlah pengurus KONI yang di-PAW merasa kecewa hingga terjadi situasi kontraproduktif padahal sejumlah cabang olahraga (cabor) akan menghadapi Babak Kualifikasi Porprov Jabar 2026. Mirisnya, hingga sekarang ini masih ada juga pengurus KONI yang menyatakan mundur dari kepengurusan KONI.

Menurut Dede Chandra Sasmita semua pihak harus instropeksi diri, mulai dari cabor, KONI hingga Pemkab karena prestasi olahraga Kabupaten Bogor ini membawa nama daerah.

Dia mengaku respek dengan pernyataan Bupati Rudy Susmanto, dimana cabor dan KONI harus melakukan pembinaan atlet daerah sendiri, bukan mencari juara semata dengan melakukan mutasi atau pembelian atlet.

“Pak Bupati menekankan lakukan pembinaan terlebih dahulu dan kita pahami karena Bupati kan baru menjabat, beliau tidak pasang target tinggi. Pernyataan Bupati ini menjadikan KONI menjadi tidak terbebani. Selain itu, karena kalau proses pembinaan dilakukan dengan benar juara itu akan mudah didapat. Jadi tidak target juara dulu,” jelasnya.

(Asep S.Sayyev)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *