jurnalbogor.com – MTs Hidayatut Thalibin II Bojonggede, Kabupaten Bogor menggelar pelatihan jurnalistik dengan mendatangkan narasumber dari Gemaliterasi Selaras, Selasa (26/11/2024). Pelatihan ini untuk memberikan pemahaman perihal jurnalistik dan literasi digital.
Kepala Sekolah MTs Hidayatut Thalibin II Bojonggede Tubagus Abdul Hanan, S.Ag, M.PKN menjelaskan, pelatihan jurnalistik juga untuk memperluas pengetahuan dan kemampuan tambahan bagi para siswa dalam menuangkan ide dan pemikirannya ke dalam sebuah karya tulis.
“Kami memberikan pelatihan ini bukan saja sekedar mengenal pekerjaan para jurnalis, tapi pelatihan ini memberikan pemahaman yang mendalam bahwa menjadi seorang jurnalis harus memahami berbagai aspek dan disiplin ilmu,” ujar Hanan.
Pelatihan ini dilakukan mengingat MTs Hidayatut Thalibin II Bojonggede sudah memiliki wadah untuk para siswanya dalam mengasah kemampuan menulis dengan adanya majalah dan website.
Sementara narasumber Syahrul Munir, S.Sos.i, M.Si menjelaskan kepada peserta pelatihan yang diikuti sebanyak 40 siswa perwakilan kelas 7, 8, 9 ini, tentang apa yang dimaksud dengan jurnalistik. Ia memaparkan, kata jurnalistik berasal dari kata journalistic yang berarti kegiatan kewartawanan atau pemberitaan.
Jurnalistik merupakan proses kegiatan mengolah, menulis, dan menyebarluaskan berita dan atau opini melalui media massa. Sedangkan media massa diantaranya ada media elektronik, cetak, radio, televisi, majalah, tabloid, koran, dan internet.
“Dalam berita itu memiliki unsur 5W + 1 H yakni, What Apa yang terjadi, Who Siapa pelaku atau orang yang terlibat dalam kejadian itu, When Kapan kejadiannya, Where Dimana terjadinya, Why Kenapa hal itu terjadi, How Bagaimana proses kejadiannya,” terangnya.
Selain memberikan materi dasar tentang jurnalistik, Ia juga memberikan pelatihan tentang menulis berita dan artikel dengan penggunaan bentuk piramida terbalik yang bertujuan agar pembaca lebih mudah mengetahui inti yang ingin disampaikan pada berita.
“Metode ini memiliki struktur yang unik, inti berita biasanya ditulis pada alinea pertama, kemudian disusul dengan data penting pada alinea-alinea berikutnya, penjelasan tambahan dan ditutup dengan informasi lain yang sifatnya bukan informasi utama,” terang Munir.
Kepada para siswa MTs Hidayatut Thalibin II Bojonggede, Ia juga meminta agar lebih bijak berkomunikasi di zaman sekarang. Khususnya dalam menggunakan media sosial sebagai wadah menulis dan membaca. Dengan harapan setiap karya tulis bisa bermanfaat bagi para siswa dan kalangan banyak.
Dijelaskan juga dalam dunia jurnalistik, fakta dalam berita biasanya berupa kejadian atau peristiwa, namun dapat juga berupa suatu kecenderungan, situasi, kondisi dan interpretasi yang benar-benar dinyatakan oleh sebuah sumber berita, bukan pernyataan sang wartawan, penulis atau managing editor.
Penulis: Wawan Hermawanto