Cakue dan Roti Bantal Mang Oman Bikin Happy Pengunjung Puncak

  • Whatsapp

jurnalbogor.com – Sebagian orang tahu bahwa Puncak, Kabupaten Bogor adalah tempat wisata yang sering macet. Pengunjung yang melintasi atau berwisata ke Puncak, jika berada di Jalan Raya Cibogo Cipayung, Puncak apalagi ditambah dengan kondisi jalanan yang macet pasti membuat hati para wisatawan sering kesal.

Untuk menawar hati yang kesal, sarana terampuh adalah menyantap satu makanan. Cakue dan roti bantal pun cocok sebagai penawarnya. Tak heran, penjual cakue dan roti bantal yang biasa mangkal di pinggir jalan dekat Gang Menteng Cibogo itu selalu habis dagangannya.

Read More

“Sehari, saya biasanya menghabiskan 10 kilogram tepung terigu. Kadang lebih dan harga per potong cakue atau roti bantalnya hanya 2500 saja ,” ungkap Oman, pedagang cakue dan roti bantal Gang Menteng Cibogo.

Dikatakan Oman,  berusaha memenuhi selera para pelintas jalan yang lewat di depan dagangannya, usahanya itu sendiri sudah dirintisnya sejak 3 tahun lalu.

“Awalnya sedih. Rasanya mau ganti usaha aja,” tuturnya menceritakan suka-dukanya berdagang.

Setiap hari, Oman membuka dagangan sejak pukul 6.00. “Pagi hari merupakan jam sibuk saya. Saya harus cepat mengadon tepung, memotong-motongnya, dan menggoreng,” jelasnya.

Hal itu dilakukannya, karena pagi hari merupakan waktu di mana dagangannya banyak dibeli para pelintas jalan yang lewat.

“Prinsip saya, mesti jual dulu sebanyak-banyaknya dan secepat mungkin pada waktu jam laku. Setelah itu, tinggal menunggu menghabiskan barang dagangan,” papar Oman seraya menambahkan, biasanya tidak lebih dari pukul 13.00, ia sudah menutup gerobaknya dan kembali pulang ke rumah.

Rasa cakue dan roti bantal hasil olahan Oman sendiri, memang cukup umum. Namun hal itu justru merupakan keunggulan barang dagangannya.

“Saya memang tidak bisa menjual makanan yang rasanya aneh-aneh. Yang umum saja, yang banyak orang suka,” kata Mang Oman.

Bagi yang akan dan ingin mencicipi cakue mang Oman bisa datang saja ke Jalan Raya Puncak Cibogo tepatnya di pintu masuk gapura Gang Menteng.

(Wawan Hermawanto)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *