jurnalbogor.com – Belasan penyelenggara pemilu di Kota Bogor harus mendapatkan penanganan petugas kesehatan.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, tercatat sampai saat ini sudah ada 25 orang pasien yang ditangani petugas kesehatan.
Ke 25 orang tersebut mulai dari KPPS 14 orang, Linmas 1 orang, PPK 2 orang, PPS 3 orang, petugas 1 orang, dan pemilih 4 orang.
Mereka masing-masing mengalami sakit berbeda.
Di antaranya hipertensi 6 orang, kelelahan 5 orang, gangguan lambung 2 orang, diare 2 orang, hamil 1 orang, ISPA 3 orang, sakit kepala 1 orang, pneumonia 4 orang, dan diabetes melitus 1 orang.
“Kami turut berkoordinasi dengan BPJS dan Dinsos untuk jaminan pembiayaan kesehatan, karena lima orang dari 25 orang yang sakit ini menjalani perawatan di rumah sakit,” kata Sekretaris Dinas Kesehatan, Erna Nuraena dalam keterangannya, Kamis (15/2/2024).
Menurut dia, sesuai dengan surat edaran dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tentang Dukungan Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, Dinkes Kota Bogor menurunkan sebanyak 136 petugas kesehatan yang disebar di 68 kelurahan se-Kota Bogor.
“Kami melaksanakan pelayanan kesehatan pada masa pemilu dengan melibatkan seluruh puskesmas dan rumah sakit di Kota Bogor,” terangnya.
Sebelum hari pencoblosan, pihaknya sudah melakukan pemeriksaan kesehatan bagi seluruh petugas KPPS yang digelar di 25 puskesmas.
Tak hanya itu, Dinkes juga turut memberikan himbauan agar petugas tetap menjaga kesehatannya dengan istirahat cukup, makanan sehat, minum vitamin, dan senam bagi petugas KPPS.
“Hari H pemilu di 14 Februari kemarin, Dinkes membuka posko kesehatan di 68 kelurahan dan selama masa perhitungan suara kami membuka posko kesehatan di kecamatan, puskesmas, RS dan PSC Gesit 119 yang siaga 24 jam,” pungkasnya.
(FDY)