jurnalbogor.com – Pengurukan Tanah di Jalan Lingkungan Rancamaya – Bojongkerta tepatnya di Kampung Situ Beureum mulai mengkhwatirkan para pengguna jalan. Pasalnya, Keluar Masuk Kendaraan truk mengakibatkan jalan menjadi rusak serta licin.
Uco Ketua Pemuda tersebut mengatakan, aktivitas pengurukan itu sudah berlangsung beberapa bulan terakhir. Dampaknya, jalan dipenuhi tanah dan sangat membahayakan warga.
“Kita belum lama melakukan perbaikan jalan secara swadaya, namun saat ini karena ada pengurukan jalan kembali rusak, ditambah musim penghujan tentunya sisa tanah mengakibatkan licin. Akses tanjakan yang 80 derajat sangat curam juga menambah ekstrem jalur tersebut, bahkan belum lama ini sebuah mobil dan motor juga sempat terjungkil,” tegas Uco.
Hal senada juga dikatakan Omen, warga terdampak relokasi mandiri yang setiap harinya melalui jalan tersebut.
“Betul ini sangat mengancam keselamatan warga, sudah banyak warga yang jatuh di turunan tersebut, selain jalan rusak juga licin, ini urusannya dengan keselamatan warga,” kesalnya.
Warga juga meminta pertanggung jawaban pihak pengurukan tanah untuk kedepannya bisa memperbaiki jalan.
“Turunan tajam yang sangat ekstrem itu dibangun dengan cara swadaya tanpa menggunakan APBD, nah warga kita sudah sangat mandiri merawat serta memperbaiki jalan ke tempat tinggal, tapi dengan seenaknya hilir mudik truk pengangkut menurunkan tanah dan puing. Yang jadi pertanyaannya saat ini, apakah dia mau memperbaiki jalan yang hancur, karena dampak pengurukan tersebut,” tegas Omen.
Warga berharap, Pemkot Bogor bisa memberikan solusi terbaik atas permasalahan diwilayah,” Kita minta Pemerintah Kota Bogor, entah itu melalui camat atau lurah bisa datang langsung dan meninjau lokasi, sesekali mereka juga bisa merasakan akses jalan ekstrem yang biasa kita lewati sehari hari,” tukasnya. (Aga*)






