jurnalbogor.com – Bakal calon wali kota Bogor Aji Jaya Bintara menunjukan keseriusannya maju dalam kontestasi Pilkada Kota Bogor pada November 2024.
Ya, Aji Jaya Bintara baru saja mengembalikan formulir pendaftaran bakal cawalkot Bogor dari Partai Gerindra di Sekretariat DPC Partai Gerindra Kota Bogor, Rabu (8/5/2024).
Jaya yang juga orang dekat Presiden terpilih, Prabowo Subianto itu menjadi bakal cawalkot Bogor 2024 adalah harga mati.
Ia mengatakan, sengaja daftar ke Gerindra di akhir karena menghormati Gerindra sebagai partai dari pembina dirinya yakni Prabowo Subianto.
Sebagai kader Gerindra yang telah memiliki Kartu tanda anggota (KTA) di DPP, ia pede bahwa dirinya bisa diusung oleh Gerindra yang mengusung Harapan Baru Kota Bogor.
“KTA saya di DPP itu berdomisili di DKI dari 2013 sampai sekarang. Kenapa saya daftar di Bogor? itu untuk kepentingan menjadi wali kota. Jadi, setelah ini saya tidak akan daftar ke partai-partai lain lagi,” katanya.
Dalam pencalonannya, Aji Jaya Bintara juga mendaftarkan diri ikut penjaringan di PDI Perjuangan, NasDem, PKB dan terakhir Gerindra. Ia juga berharap empat partai ini bisa berkoalisi mengusung pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Bogor.
Menurutnya, ada empat faktor yang membuat dirinya yakin dan optimis maju pada kontestasi Pilkada Kota Bogor 2024.
Pertama, kedekatan politik dengan presiden terpilih. Hal itu jadi faktor pertama karena setiap pemimpin kepala daerah itu harus bersinergi dan berkolaborasi dengan pemerintah pusat.
“Salah satu program saya itu kan sebenarnya irisan dengan pemerintah pusat sangat ada yaitu program makan siang dan susu gratis. Saya konsisten untuk mengurangi stunting dan meningkatkan gizi anak dan ibu hamil itu pertama,” terangnya.
Kemudian, kedua faktor logistik. Ia sangat menekankan bahwa dalam pilkada yang diikuti banyak calon, logistik menjadi faktor yang paling penting baik dari mobilisasi, alat kampanye maupun terkait dengan relawan-relawan.
“Tapi memang saya beruntung. Saya punya relawan yang banyak dan mandiri, artinya saya banyak dibantu oleh relawan-relawan,” ujarnya.
Ketiga faktor koalisi. Ia berharap Gerindra Kota Bogor menjadi pemimpin koalisi yang menjadikan wali kota Bogor bukan wakil wali kota.
“Jadi, saya berharap Gerindra menjadi leader-nya koalisi,” katanya.
Keempat adalah program program di masyarakat. Sebab kata Kang Jaya, masyarakat Kota Bogor memerlukan energi baru dari kalangan anak muda.
“Kita sudah blusukan di 130 titik. Masyarakat melihat Bogor ini perlu semacam energi baru dari kalangan yang lebih fresh ya, yang mungkin punya modal politik dan modal visi yang cukup bagus untuk membawa Kota Bogor ke era berikutnya. Makanya visi saya itu adalah Bogor emas 2030,” pungkas Kang Jaya.
Selain blusukan ke hampir di 130 titik lokasi masyarakat, kata Kang Jaya, untuk yang lain-lain, seperti event-event relawan itu tetap jalan seperti event relawan emak-emak dan relawan sepakbola.
“Saya rencana mau bikin turnamen futsal karang taruna se-kecamatan piala Kang Jaya. Jadi, kalau relawan sih bergerak terus setiap hari ya,” pungkasnya.
(LNL)