UIKA Bogor Pelopori Pendidikan Profesional Muthawif Langsung di Tanah Suci

  • Whatsapp

jurnalbogor.com – Sebanyak 14 perguruan tinggi di Indonesia baru saja membuka Program Studi Manajemen Haji dan Umrah (MHU), yang berada di bawah Fakultas Agama Islam.

Kehadiran program ini untuk mencetak generasi penerus tenaga profesional yang dapat melayani jemaah haji dan umrah, sebagai bentuk kepedulian terhadap umat Islam. Program ini dirancang untuk menjawab kebutuhan tenaga ahli di bidang layanan haji dan umrah yang terus meningkat setiap tahunnya.

Read More

Berdasarkan data, jumlah jemaah haji dan umrah mencapai lebih dari 1,3 juta orang per tahun. Angka ini membutuhkan sumber daya manusia yang kompeten, baik secara teoritis maupun praktis, dalam mendampingi jemaah sebagai muthawif atau pendamping ibadah.

Meskipun sudah banyak pelatihan muthawif yang diselenggarakan, mayoritas masih bersifat teori di ruang kelas. Hingga kini, belum ada program pelatihan yang menggabungkan teori dan praktik langsung di Tanah Suci, apalagi dengan durasi hingga tiga bulan. Namun, Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor berhasil menjadi pionir dalam memecahkan tantangan ini.

UIKA Bogor mencatat sejarah dengan mengirimkan mahasiswa Program Studi Manajemen Haji dan Umrah untuk menjalani pelatihan di Tanah Suci selama tiga bulan. Program ini mencakup pelatihan teoritis dan praktis, sekaligus pengalaman langsung menangani jemaah.

Inisiatif ini terwujud berkat kerja sama dengan Maahad Darul Azhar wal Hikmah dan Maahad Yayasan Annor Bakti, lembaga dari Malaysia yang mengelola Maahad Quran di Madinah Al-Munawarah.

Senior Advisor Program Madinah, Jaya Komarudin, menjelaskan bahwa kerja sama ini telah dirintis melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) tiga tahun lalu. MoU tersebut ditandatangani oleh Rektor UIKA dan Kiai Didin Hafidudin bersama Ustazah Wahidah dan Ustaz Azhar selaku pendiri Maahad Darul Azhar.

Selama pelatihan, mahasiswa menerima berbagai materi baru yang menantang, baik teori maupun praktik langsung di lapangan. Pengalaman ini memberikan pembelajaran berharga, terutama dalam mengasah kemampuan kepemimpinan dan manajemen lapangan.

Dengan pengalaman ini, diharapkan mahasiswa UIKA siap menjadi tenaga profesional yang kompeten dalam menangani jemaah haji dan umrah di masa depan.

Program ini juga menjadi langkah besar dalam memperkuat regenerasi tenaga pelayan para duyufurrahman (tamu Allah) yang semakin dibutuhkan oleh umat Islam di seluruh dunia.

(Hana Susilawati/uik)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *