Uhud Pembuktian Cinta Sahabat Kepada Rasulullah

  • Whatsapp
Gunung Uhud

jurnalbogor.com – Salah satu materi pelatihan muthawif yang diselenggarakan atas kerjasama maahad Darul Azhar Wal Hikmah dan UIKA Bogor ialah kemampuan untuk memberikan penerangan dengan baik kepada jemaah mengenai sejarah di tempat yang dikunjungi di 2 kota suci sebagai usaha menanamkan kecintaan kepada hamba-hamba Allah yang soleh.

Ajarannya Nabi Muhammad SAW sentiasa mendidik umatnya untuk mencintai kepada hamba-hamba Allah yang soleh maka dalam upaya menanamkan cinta dan semangat perjuangan Islam kepada generasi muda, ziarah ke makam Syuhada Uhud menjadi salah satu agenda penting yang dilakukan oleh para mahasiswa KKN internasional Madinah UIKA Bogor.

Read More

Ziarah ini sebagai bagian dari praktek bagaimana seharusnya seorang muthawif membimbing jemaah mulai dari tiba di lokasi sampai kembali ke tempat penginapan. Dalam sesi ini pula Akan Fadilah Ustazah Wahidah sebagai pengarah program memberikan arahan kepada para mahasiswa UIKA peserta pelatihan muthawif untuk menjadi orang-orang yang bersungguh-sungguh memberikan yang terbaik dalam pelayanan terutama mengenai sirah nabawiyah dan sirah sahabat.

Seperti diketahui, Perang Uhud merupakan salah satu peristiwa penting dalam sejarah Islam yang menjadi saksi cinta dan loyalitas para sahabat Nabi Muhammad SAW kepada beliau. Meski diwarnai dengan kekalahan, perang ini mengajarkan umat Islam tentang pengorbanan, ketaatan, dan pelajaran berharga dalam strategi dan keteguhan iman.

Jaya Komarudin, sebagai pendamping dan supervisi program pelatihan Muthawif dalam program ini selain memberikan contoh teknis bagaimana seorang muthawif membentangkan sejarah dengan sumber rujukan terbaik yaitu, qutan, hadist dan sirahnya juga harus mampu menggali ibrah dan mentadaburi disebalik itu semua. Bahwa ada rahmat Allah di setiap peristiwa sekalipun ianya adalah ujian besar bagi kaum Muslimin.

“Perang Uhud menunjukkan bagaimana cinta para sahabat kepada Rasulullah SAW tidak sekadar ungkapan, melainkan dibuktikan dengan tindakan nyata. Mereka rela mempertaruhkan nyawa demi melindungi beliau, bahkan dalam situasi yang penuh ancaman,” ungkapnya saat memberikan penjelasan kepada para mahasiswa KKN internasional Madinah.

Bagi seorang muthawif atau pembimbing ibadah haji dan umrah, memahami sirah Nabawiyah seperti Perang Uhud adalah hal yang krusial. Tidak hanya untuk menyampaikan kisah dengan akurat, tetapi juga untuk menginspirasi jamaah agar meneladani kecintaan dan pengorbanan para sahabat.

“Muthawif harus mampu menguasai sejarah dengan rujukan yang berkualitas dan terpercaya . Selain itu, kemampuan public speaking yang baik juga penting agar penyampaian pesan menjadi lebih hidup dan membekas di hati jamaah,” ujar Jaya Komarudin saat menjelaskan kepada para mahasiswa KKN internasional Madinah.

Sejarah mencatat, salah satu momen heroik di Perang Uhud adalah ketika sahabat seperti Talhah bin Ubaidillah dan Abu Dujanah rela menjadi tameng hidup bagi Rasulullah SAW di tengah hujan panah musuh. Kisah-kisah ini menjadi pengingat betapa pentingnya cinta kepada Nabi tidak hanya diucapkan, tetapi diwujudkan dalam sikap dan amal.

Muthawif yang menguasai sirah dan menyampaikannya dengan baik berperan besar dalam menanamkan nilai-nilai ini kepada para jamaah, sehingga perjalanan ibadah menjadi lebih bermakna.

(Hana Susilawati)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *