jurnalbogor.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor mewacanakan akan menambah SMP negeri baru, setelah pembangunan dua sekolah satu atap (satap) di SDN Cimahpar 3 di Kecamatan Bogor Utara dan SD Duta Pakuan, Kecamatan Bogor Timur, rampung.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Pemkot Bogor mewacanakan untuk mengakuisisi bangunan sekolah milik YZA di Jalan Raya Tajur, Kecamatan Bogor Timur.
Kabar tersebut pun dibenarkan oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan dan Inovasi, Riset Daerah (Bapperida) Kota Bogor, Rudy Mashudi.
Menurut dia, wacana tersebut muncul lantaran akibat kurangnya jumlah sekolah, sehingga polemik PPDB sistem zonasi mencuat.
“Ketika ada polemik PPDB, muncul ide untuk menambah sekolah melalui empat opsi. Pertama, membebaskan lahan baru untuk membangun sekolah. Kedua, membangun di atas lahan milik Pemkot Bogor,” ujar Rudy kepada wartawan, Selasa (27/2/2024).
Ketiga, kata dia, melakukan merger sekolah, dan yang keempat adalah mengakuisisi sekolah swasta yang kurang aktif.
“Kalau soal wacana mengakuisisi YZA baru sebatas penjajakan saja dengan pemilik yayasan,” ungkapnya.
Rudy menjelaskan, sebenarnya wacana mengakuisisi tak hanya untuk sekolah YZA, tetapi juga sekolah Al Azhar di Kecamatan Bogor Barat.
“Kalau sudah ada bangunan eksisting, Pemkot Bogor tidak usah membangun lagi. Hanya tinggal melakukan pemeliharaan dan operasional saja,” ucap Rudy.
Kendati demikian, ia mengaku belum tahu kapan akuisisi sekolah tersebut dilaksanakan. Sebab, pada tahun ini Dinas Pendidikan (Disdik) fokus pada penyelesaian proyek dua satap.
“Tahun depan pun rencananya Disdik meminta anggaran lagi untuk lanjutan dua proyek Satap. Itu ada di rencana kerja dinas terkait,” imbuhnya.
Lebih lanjut, kata Rudy, wacana mengakuisisi sekolah swasta sudah disampaikan oleh Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) kepada Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Bogor.
“Sudah kami sampaikan ke DPRD, kalau Kota Bogor butuh tambahan sekolah. Sebenarnya tak hanya SMP, kita juga butuh SMA baru, tapi kewenangannya ada di provinsi,” tandasnya.
(FDY)
