Talas Bogor Jadi Inspirasi, Delegasi Malaysia Tinjau Model Ekosistem Bisnis IPB

  • Whatsapp
Agribusiness and Technology Park (ATP) IPB dikunjungi delegasi dari Salutasi Kementerian Kemajuan Desa dan Wilayah (KKDW) dan Kerajaan Negeri Perak. (IST)

jurnalbogor.com – Sebanyak 40 delegasi dari Salutasi Kementerian Kemajuan Desa dan Wilayah (KKDW) dan Kerajaan Negeri Perak mengunjungi Agribusiness and Technology Park (ATP) IPB, Sabtu, (4/10/2025).

Read More

Kegiatan ini merupakan bagian dari program One Village One CEO (OVOC) International yang bertujuan untuk memperkenalkan model pengembangan masyarakat dan desa, berbasis kewirausahaan melalui pendekatan participatory rural appraisal.

Pemaparan terkait OVOC diberikan saat pagi hari, dilanjutkan sesi sharing bersama mitra pada sore harinya. Diskusi menghadirkan Sarwono, perwakilan dari Direktorat Pengembangan Masyarakat Agromaritim (DPMA) IPB, Abidin selaku petani mitra DPMA, serta Ahmad Fadli Alghifari yang merupakan mahasiswa pendamping lapangan.

Dalam sesi sharing, Sarwono memaparkan program inovasi ekosistem bisnis desa berbasis pemberdayaan ekonomi dan pendampingan masyarakat, hasil kemitraan IPB dengan Lapis Talas Bogor Sangkuriang. “Keberhasilan bisnis talas tak hanya bertumpu pada produk, melainkan juga pada kolaborasi erat antara akademisi, petani, dan pelaku usaha,” ujar Sarwono.

Sementara itu, Abidin berbagi pengalaman sebagai petani mitra. Selain berhasil menjadi mitra Lapis Talas Bogor Sangkuriang, dalam menyediakan tepung talas. Ia juga memperkenalkan lima jenis olahan talas yang unik, seperti gemblong talas, rendang talas, talas kelapa, keripik talas, hingga es krim talas.

Ahmad Fadli Alghifari selaku mahasiswa pendamping lapangan, juga menyampaikan materi tentang varietas talas, teknik budidaya, hingga pengendalian hama dan penyakit tanaman (HPT).
Penjelasannya menegaskan bahwa keberhasilan talas sebagai komoditas unggulan tidak lepas dari inovasi teknologi dan pendampingan berkelanjutan.

Menurut para delegasi Malaysia, pembelajaran tersebut sangat berharga karena di negara mereka, keladi (sebutan untuk talas) masih sebatas komoditas pertanian biasa yang jarang diolah menjadi produk pangan inovatif. Melihat berbagai peluang bisnis yang muncul dari talas, delegasi mengaku terinspirasi untuk membawa pengalaman ini ke desa-desa di Negeri Perak.

Kunjungan sekaligus studi banding ini, juga menjadi bukti bahwa melalui OVOC, IPB University berhasil mewujudkan kolaborasi lintas negara dalam menjadi inisiator untuk membangun ekosistem bisnis desa yang berkelanjutan.

(yev/rls)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *