jurnalbogor.com – Sujud Society sukses menggelar acara kopdar fillah yang berlangsung di ruang Eatry, Pandu Raya Bogor, Minggu (7/9/25). Acara yang bertajuk “Kenapa Harus Aku Ya Allah?” ini menarik perhatian puluhan peserta yang tengah mencari jawaban atas kegelisahan dan luka batin mereka.
Acara ini terselenggara berkat dukungan dari Teamfluencer dan Starmoon Consulting, serta mendapatkan sambutan hangat dari para peserta.

Dalam kopdar tersebut, peserta mengikuti sesi hypno healing yang dipandu oleh narasumber Silvy Septiana. Dengan suasana yang hangat sesi ini menjadi momen penyembuhan batin sekaligus refleksi mendalam.
Silvy menjelaskan bahwa tema “Kenapa Harus Aku Ya Allah?” dipilih karena mencerminkan perasaan banyak orang yang sedang menghadapi ujian hidup.
“Ini adalah ungkapan hati yang jujur dan pintu untuk menemukan makna, hikmah, serta kekuatan baru dari setiap ujian yang dihadapi,” ujarnya.
Ia menambahkan, bahwa melalui pendekatan hypno healing yang dipadukan dengan spiritualitas, peserta dapat melepas emosi tertahan dan menenangkan pikiran
Silvy juga memaparkan hubungan erat antara tema kopdar ini dengan pendekatan hypno healing yang ia bawakan.
“Keduanya sama-sama berbicara tentang penyembuhan batin. Tema ini mengajak untuk bertanya kepada Allah, sementara hypno healing memberikan metode untuk menenangkan pikiran bawah sadar, melepas emosi yang tertahan, dan menghubungkannya dengan nilai-nilai spiritual,” ujarnya.
Konsep dasar hipnoterapi yang diterapkan dalam acara ini dipadukan dengan spiritualitas. Silvy menjelaskan bahwa proses ini membawa seseorang ke kondisi relaksasi mendalam, di mana pikiran bawah sadar lebih terbuka.
“Dalam konteks spiritual, kondisi ini dipadukan dengan doa, afirmasi Islami, dan nilai keimanan, sehingga healing yang terjadi bukan hanya psikologis, tetapi juga ruhani,” ujarnya.
Tujuan utama dari sesi hypno healing ini adalah agar peserta menemukan ketenangan hati, berdamai dengan luka, dan melihat ujian hidup sebagai cara Allah mendekatkan diri kepada-Nya.
“Harapannya, mereka bisa pulang dengan hati yang lebih lapang dan jiwa yang lebih kuat,” ujar Silvy.
Peserta kopdar Fillah menunjukkan antusias yang tinggi. Sari, salah satu peserta, mengaku merasa lega setelah mengikuti sesi tersebut.
“Alhamdulillah, tadi bisa mengeluarkan apa yang saya rasakan sebagai beban. Mudah-mudahan ke depannya menjadi pribadi yang lebih kuat, lebih baik lagi, dan selalu berserah kepada Allah,” ujarnya.
Senada dengan Sari, peserta lainnya, Selvi, merasa ilmunya sangat bermanfaat. “Semoga komunitas ini panjang, bisa bermanfaat bagi orang banyak, menebar manfaat semakin luas, dan diridhoi Allah SWT,” ujarnya.
Sebagai bagian dari Sujud Society, Silvy melihat komunitas ini sebagai “ruang aman” di mana setiap orang dapat belajar, berbagi, dan berproses menemukan ketenangan hati.
“Sujud Society bukan sekadar kumpul, tetapi wadah healing bersama yang berlandaskan cinta, doa, dan saling menguatkan,” ujarnya.
Ke depan, Sujud Society berencana mengadakan sesi lanjutan, baik dalam bentuk pertemuan, kelas hypno healing, maupun kajian tematik yang tetap menyatukan nilai psikologi dan spiritualitas.
“Harapannya, semakin banyak orang yang bisa merasakan manfaatnya, dan menjadikan healing sebagai bagian dari perjalanan iman,” ujarnya.
(Lisna/mg)