jurnalbogor.com – STIE Dewantara melalui program pengabdian masyarakat melaksanakan kegiatan bertajuk “Financially Independent Berbasis Teknologi Swasembada Sayuran” di RW 18 Kelurahan Karadenan, Cibinong, Kabupaten Bogor.
Kegiatan ini melibatkan 70 ibu rumah tangga single parent mothers yang dilatih untuk meningkatkan ketahanan pangan dan pendapatan keluarga mereka.
Pemilihan lokasi ini didasarkan pada kondisi ekonomi masyarakat yang masih rendah dan RW 18 sudah ditetapkan sebagai Kampung Ramah Lingkungan (KRL).
Kegiatan ini untuk mengatasi rendahnya konsumsi sayuran di Indonesia, yang saat ini hanya mencapai 180 gram per kapita per hari, jauh dari standar WHO sebesar 400 gram.
Menurut Ketua Tim Pengabdian Masyarakat STIE Dewantara, Syaiful Anwar masyarakat mendapatkan pelatihan mengenai teknik urban farming, termasuk hidroponik, serta strategi pemasaran produk pertanian. Melalui program ini, diharapkan tidak hanya kebutuhan sayuran keluarga yang terpenuhi, tetapi juga penambahan pendapatan dari hasil penjualan sayuran yang ditanam sendiri.
“Kami berharap program ini dapat menjadi model bagi pengembangan pertanian urban di wilayah lain, memberikan inspirasi bagi komunitas untuk mengadopsi praktik pertanian ramah lingkungan dan inovatif. Selain itu, kami ingin melihat peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya konsumsi sayuran yang sehat, sehingga dapat memperbaiki status gizi keluarga” kata Syaiful kepada Jurnal Bogor, Kamis (19/09/2024).
Hal senada diungkapkan Ketua Program Studi Manajemen STIE Dewantara Zeze Zakaria Hamzah. Menurutnya, STIE Dewantara berkomitmen untuk melakukan pendampingan pascapelatihan agar peserta dapat menerapkan teknologi yang diajarkan dan mengelola hasil pertanian secara efektif. Kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan jiwa kewirausahaan di kalangan ibu-ibu di RW 18.
“Tujuan panjang kami ke depan adalah untuk memastikan bahwa setiap peserta tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan sayuran keluarga, tetapi juga dapat menjadikan hasil pertanian sebagai sumber pendapatan tambahan yang signifikan.”
“Kami juga berupaya untuk membentuk jaringan koperasi yang akan memfasilitasi pemasaran produk pertanian secara lebih efektif” ujar Zeze.
Dukungan masyarakat pun sangat diharapkan demi tercapainya tujuan program ini, yang berfokus pada peningkatan ketahanan pangan dan kesejahteraan keluarga.
(WH)