jurnalbogor.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor telah melakukan asesment terhadap eselon 2. Hal itu dilakukan lantaran Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim bakal melaksanakan rotasi mutasi dalam waktu dekat ini.
Anggota Fraksi NasDem DPRD Kota Bogor, Tri Riyanto Wasgito mengingatkan agar rotasi mutasi dilakukan dengan mengedepankan azas objektifitas dan mengesampingkan subjektifitas.
Menurutnya, hal itu perlu diperhatikan apabila ingin membangun Kota Bogor yang kondusif selama lima tahun ke depan.
“Rotasi mutasi harus objektif, jangan melulu berlandaskan politisi, itu takkan sehat,” ujar lelaki yang akrab disapa Riyan itu, Rabu (23/4/2025).
Objektifitas yang dimaksud, sambung Riyan, adalah dengan menempatkan orang sesuai kapasitas dan kapabilitasnya pada sebuah jabatan.
“Kalau hanya berdasarkan suka dan tidak suka, ya susah. Yang terpenting orang ditempatkan sesuai kemampuannya,” jelasnya.
Sebab, kata Riyan, dalam membangun Kota Bogor dibutuhkan kerjasama, inovasi, dan sinergitas serta kemampuan orang-orang yang duduk dalam sebuah jabatan.
“Dalam menempatkan seseorang dalam jabatan harus diukur keberhasilan dan kegagalan sebelumnya agar dapat mencapai target kinerja. Yang pasti orang-orang yang ditempatkan dalam sebuah jabatan harus dapat berinovasi,” ungkap lelaki yang juga Anggota Komisi IV DPRD Kota Bogor ini.
Selain itu, kata Riyan, Pemkot Bogor juga harus mengedepankan azas keterbukaan dan transparansi. Apalagi, Kota Bogor saat ini tengah membangun iklim reformasi birokrasi pada tataran manajemen Sumber Daya Manusia (SDM).
“Hal itu agar integritas dan akuntabilitas bisa tumbuh dengan baik,” tegas dia.
Lebih lanjut, Riyan juga mengingatkan agar tidak sampai terjadi jual beli jabatan dalam rotasi dan mutasi nantinya. Sebab, hal itu akan mencoreng pemerintahan yang sedang berjalan.
(FDY)