jurnalbogor.com – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor, Ajat Rochmat Jatnika mendampingi Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya Sugiarto mengunjungi daerah irigasi Sasak, Kecamatan Ciseeng, Jumat (27/12). Kunjungan tersebut dalam rangka strategi perbaikan irigasi dalam rangka target swasembada pangan.
Turut mendampingi Wamendagri, perwakilan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Bogor, Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskanak) Kabupaten Bogor, Plt. Camat Ciseeng dan para kepala desa.
Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya Sugiarto menjelaskan, target kita swasembada pangan tahun 2027 ini lebih cepat dari target awal. Kementerian Dalam Negeri berperan untuk memastikan bahwa seluruh kepala daerah, Gubernur, Bupati, Walikota, menyampaikan data-data yang dibutuhkan terkait dengan kebutuhan untuk rehabilitasi irigasi.
“Saya berkeliling untuk menyemangati, memastikan bahwa data-data itu kumpul sehingga tahun depan ini bisa didanai dari Kemenko Pangan. Artinya mana yang siap, mana yang matang, mana yang usulan jelas, itu yang akan dikerjakan,” jelas Bima.
Bima mengungkapkan, sesuai arahan Mengko Pangan, strateginya untuk memperbaiki irigasi-irigasi yang ada. Berdasarkan data, ada hampir sekitar 3 juta hektar luasan daerah irigasi di Indonesia, kalau itu semua bisa dimaksimalkan untuk direhabilitasi, akan menyumbang sangat signifikan.
“Hari ini, saya melihat titik-titik yang diusulkan untuk direhabilitasi, salah satunya di Kecamatan Ciseeng, saya minta data dirapikan dan kita usulkan untuk dibantu. Kita ingin bergerak cepat, karena di sini potensinya adalah perikanan maka fokus di sana,” ungkap Bima Arya.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor, Ajat Rochmat Jatnika menuturkan, menindaklanjuti rakor pangan yang dipimpin Menko Bidang Pangan, di Kabupaten Bogor ini kita usulkan enam daerah irigasi untuk direhabilitasi. Skala prioritasnya adalah di Jasinga, Nanggung, Jonggol dan Cariu, dan yang lainnya.
“Karena yang sifatnya irigasi untuk persawahan lokasinya ada di sana, masih perlu ada suplai air yang cukup besar,” ujar Ajat.
Ajat melanjutkan, sementara daerah irigasi sasak Ciseeng ini, dominasinya untuk perikanan, yang merupakan kawasan minapolitan dengan produksi bibit benih ikan terbesar di Jawa Barat, baik ikan konsumsi maupun ikan hias.
“Saat ini beberapa kali mengalami sedikit kerugian, diantaranya akibat banjir akibat irigasinya perlu perlu diperbaiki,” kata Ajat Rochmat Jatnika. (Aga)