jurnalbogor.com – Bogor – Tepat satu tahun tragedi Israel ke Palestina, Lembaga kemanusiaan International Networking For Humanitarian (INH) memperingati satu tahun agresi dan genosida yang dilakukan oleh Israel tersebut.
Dengan menggelar acara refleksi yang dilakukan oleh ratusan pegiat kemanusiaan yang berada di 14 provinsi, masyarakat Internasional pun semakin sadar akan kebiadaban Israel.
“Malam ini kegiatan refleksi agresi dan genosida yang dilakukan oleh Israel sejak 7 Oktober Tahun 2023 lalu, ternyata bangsa yang mengaku beradab ternyata biadab karena menghancurkan prinsip – prinsip kemanusiaan yang dengan berbagai cara demi mengusir bangsa Palestina dari tanah airnya,” kata Presiden Direktur INH Luqmanul Hakim kepada wartawan, Senin, 7 Oktober 2014 di Kantor INH, Jalan. Thata Boulevard II, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor.
Luqmanul Hakim menuturkan bahwa dalam giat refleksi, ia dan rekan – rekan INH melakukan tabur bunga hingga doa agar bersama ager Negara Palestina bisa kembali damai.
“INH tak akan berhenti bergerak dan berjuang membantu saudara – saudara kami dari Palestina dan karena kami tidak bisa ikut berjuang secara nyata disana, maka INH berjuang dalam upaya memberikan bantuan kemanusiaan,” tutur Luqmanul Hakim.
Aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) ini menjelaskan bahwa jika melihat dari peta Negara Palestina, tanah air yang diduduki oleh warga Palestina hanya tersisq 40 persen.
“Jika dilihat dari Google Maps, peta Palestina bahkan sudah diganti menjadi Palestina, tetapi sscara nyata warga Palestina hanya menduduki 40 persen tanah airnya dari total luas wilayah negaranya,” jelasnya.
Walaupun dua orang relawan INH sudah meninggal dengan syahid karena diserang Israel, INH tetap konsisten memberikan bantuan kepada pengungsi warga Palestina.
“Hingga saat ini, INH satu – satunya lembaga resmi yang tetap konsisten memberikan bantuan kepada warga Palestina baik di wilayah Gaza maupun lainnya. Bantuan tersebut bisa berupa bahan – bahan makanan hingga voucher makanan yang bisa ditukar di toko-toko roti,” tukas Luqmanul Hakim. (Ga)