Refleksi Haji 1446 Hijriah

  • Whatsapp
Dede Chandra Sasmita

by
Kang Dechan’s

Alhamdulillah, kloter JKS-52 tiba di Bandara King Abdul Aziz Rabu, 29 Dzulqoidah 1446 Hijriah, bertepatan dengan 27 Mei 2025, tiba pukul 18.20 waktu Jeddah.

Read More

Distribusi jamaah kloter JKS-52 sejumlah 442 orang, terdiri dari 3 KBIH, 7 jamaah mandiri, dengan petugas kloter sejumlah 8 orang.

Dari sejak turun dari pesawat menuju bis pengangkut, cukup memakan waktu mengingat jamaah Resiko Tinggi ( Resti ) sekitar 9 orang, tetapi saat membutuhkan alat bantu, membutuhkan 14 kursi roda.

Selain itu, distribusi jamaah kloter ke berbagai hotel menyesuaikan syarikahnya, memang sangat memakan waktu.

Ibadah haji tahun 2025 ini memang sangat terasa perbedaannya, menjalani, menikmati serta mensyukuri adalah opsi terbaik, mengingat nyata sekali bahwa haji adalah Panggilan Allah Swt, sedikit sekali orang yang mendapatkan keistimewaan itu.

Viralnya di medsos terkait Nusuk, nyatanya hingga saat ini tidak terbukti. Disana sini saat akan melakukan wajib umroh berupa Thowaf dilanjutkan sai, tidak ada pemeriksaan Nusuk terhadap jamaah, hal ini semakin membuat tenang para jamaah yang belum menerima fisik Nusuk. Selain itu, pada saatnya nanti fisik Nusuk pasti akan di terima, mengingat keluarnya Nusuk di dasarkan pada visa yang sudah di keluarkan pihak kerajaan Saudi Arabia.

Syukur alhandulillah, Thowwaf berjalan lancar, sungguh kondusif, begitupun pihak Arab Saudi pun menyediakan jalur khusus dan pelayanan bagi jamaah resiko tinggi ataupun yang lanjut usia.

Fakta lainnya, tahun haji 2025 ini menjadi awal pemberlakuan sistem syarikah,
Sebelumnya pengelolaan haji berbasis wilayah, memang nampak lebih simpel pola lama, tapi jangan lupa bahwa akan selalu ada dialektika saat menerapkan pola atau sistem baru.

Seperti yang sudah mafhum bersama, Syarikah merupakan badan usaha yang ditunjuk oleh Pemerintah Arab Saudi untuk melayani jemaah haji, baik transportasi, akomodasi, konsumsi, berikut jaminan perlindungan terhadap jamaah haji ketika berada di Mekkah.

Sebagai contoh, jemaah haji kloter JKS-52 atas nama Bpk. Mamat (66 tahun), yang masuk rumah sakit King Abdul Aziz di lantai 5 bed 503, saat ini (sabtu, 31 Mei 2025) di rujuk ke Rumah sakit Saudi untuk tindakan bypass karena ada infak/sumbatan, atas penyakit yang diderita artery surgary. Semua itu dilakukan oleh syarikah dan jamaah tidak membayar sedikitpun biaya rumah sakit.

Ketika di temukan fakta bahwa hingga berhari-hari jamaah belum mendapatkan kartu Nusuk, begitupun saya selaku PHD Provinsi di JKS-52 belum menerima fisik Nusuk. Tetapi seperti yang saya sampaikan di atas, nyaris tidak ada pemeriksaan atas kepemilikan Nusuk, hal ini membuat jamaah menjadi tenang, dan bebas kemanapun termasuk naik bis sholawat yang banyak serta hilir mudik mengantarkan jemaah sesuai tujuan mereka, dengan sistem estafet melalui berbagai terminal yang sudah di sediakan, diantaranya terminal bis Shib Amir, jabal Kabah, Jiad / Ajyad, dan terminal lainnya.

Bahwa jamaah lanjut usia terpisah hotel dengan pendampingnya, suami terpisah dengan istrinya, begitupun orang tua terpisah hotel dengan anak-anaknya, distribusi koper besar yang menimbulkan komplain dari jamaah karena hingga dua hari koper belum di terima, mengingat koper di titipkan di 1 hotel padahal jamaah tersebar dibeberap hotel bahkan beda sektor. Sekali lagi, ini adalah bagian dari dialektika penerapan pola baru atau dengan kata lain ini adalah masa transisi, jadi mari kita lakukan evaluasi dengan sebaik-baiknya agar pelaksanaan ibadah haji selanjutnya bisa lebih maksimal dalam pelayanannya, akhirnya menjadikan jamaah lebih berkualitas dalam beribadahnya.

Jelang pelaksaan Armuzna ( Aradah, muzdalifah, Mina), kita doakan semua jamaah haji diberikan kesehatan, berjalan lancar, ibadahnya berkualitas dan mendapatkan predikat haji yang Mabrur.

Kami dan para jamaah haji yakin seyakin-yakinnya, Pemerintah Indonesia via kementerian Agama dan stakeholder Haji lainnya, sudah dan akan melakukan banyak hal dalam rangka upgrade pelayanan haji. Apapun masalah atau kesulitan yang dihadapi, semua kita kembalikan kepada Allah Swt, prinsip dasar yang harus kita yakini adalah penggalan ayat 286 surat Al Baqoroh,
La yukallifullahu nafsan illa wus’aha..
” Allah tidak membebani seseorang, kecuali menurut kesanggupannya”.

Wallahu A’lam Bisshowab

Sabtu, 3 Dzulhijjah 1446 Hijriyah

Dede Chandra Sasmita,
PHD kloter JKS-52/Jamaah Haji 2025
@ Jawharot al Bayan, Hotel 606

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *