Puskesmas Cariu Siapkan Layanan Operasi Katarak Gratis

  • Whatsapp

jurnalbogor.com – Untuk mengantisipasi dan menurunkan angka kebutaan akibat katarak, Puskesmas Kecamatan Cariu telah membuka layanan Pojok Skrining Katarak (Pos Katak). Pos Katak merupakan inovasi yang bergerak dalam penjaringan Katarak serta melakukan edukasi dan pendekatan kepada masyarakat mengenai penanganan penyakit katarak.

“Pos Katak juga mendorong program suksesi pemerintah berdasarkan pedoman Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 82 tahun 2020 tentang Penanggulangan Gangguan Penglihatan dan Gangguan Pendengaran,” kata Kepala Puskesmas Cariu, Elly Mulyati.

Read More

Menurut dia, Katarak merupakan penyakit degeneratif yang banyak diderita oleh lansia. Katarak sendiri bisa ditemukan pada semua usia termasuk bayi baru lahir. 

“Katarak yang merupakan penyebab gangguan pada indera penglihatan sering kali dianggap sepele oleh sebagian masyarakat awam yang belum memahami komplikasi yang disebabkan oleh katarak itu sendiri dan banyak masyarakat yang takut untuk melakukan pemeriksaan kesehatan mata karena takut menjalankan operasi untuk menangani masalah seperti katarak tersebut,” ujarnya.

Elly mengatakan, dari Rapid Assesment of Hindari Kebutaan (RAAB) tahun 2014 persentase Katarak di Jawa Barat sebesar 71,7 persen dan 2,8 persen dari Katarak tersebut menyebabkan kebutaan. Oleh karena itu, lanjutnya, Pos Katak bertujuan untuk membantu penjaringan masyarakat yang menderita Katarak serta mengoptimalkan edukasi dan pemantauan Katarak baik sebelum tindakan operasi maupun paska tindakan operasi.

“Ini juga sebagai upaya kami untuk meminimalisir terjadinya komplikasi, implementasi Pos Katak ini kami lakukan melalui kerjasama dengan dokter mata yang bekerja di RS dengan Puskesmas Cariu,” ungkapnya.

Lanjut Elly Mulyati menyampaikan bahwa dengan adanya Pos Katak ini dapat memberikan pelayanan operasi Katarak gratis untuk membantu masyarakat yang tidak memiliki jaminan kesehatan apapun.

“Kehadiran Pos Katak diharapkan dapat memenuhi target penurunan prevalensi gangguan penglihatan sebesar 25 persen dari prevalensi tahun 2017 terutama di wilayah Kecamatan Cariu pada tahun 2030 seperti yang dicanangkan pemerintah,” tandasnya.

(tfk)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *