jurnalbogor.com – Puluhan Kepala Desa dari dua Kecamatan yaitu Kecamatan Jonggol dan Cariu, Study Tiru program Ketahanan Pangan (Ketapang) ayam petelur di Desa Pondok Udik, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor diapresiasi perwakilan Kemendes. Kamis (12/6/25).
Kepala Desa Pondok Udik M. Sutisna mengatakan, alhamdulillah hari ini kita mendapat kunjungan atas rekomendasi dari Kementerian Desa. Kehadiran Kepala Desa (Kades) dari Kecamatan Jonggol dan Cariu, dengan membawa Kades, Sekdes, Ketua BumDes, bahkan Ketua Koperasi Merah Putih diikuti sertakan dalam kunjungan ini.
“Tujuanya adalah Study banding atau Study Tiru berkaitan dengan program ketahanan pangan ayam petelur. Yang dimana mungkin melihat catatan ada keberhasilan program ayam petelur yang dikelola oleh desa Pondok Udik,” ujarnya kepada wartawan.
Entis sapaan akrabnya menjelaskan. Dan ini salah satu hal yang menjadi kebanggan untuk kami bahwa ternyata di Desa Kami berhasil untuk mengelola ketahanan pangan melalui program ayam petelur. Dan mudah-mudahan dari hal ini dapat dicontoh oleh teman-teman kades yang berada di wilayah Kabupaten Bogor.
“Untuk memanfaatkan 20 persen dari anggaran dana desa, yang dikelola untuk ketahanan pangan. Bahkan dari Kemendes saat saya menyampaikan beberapa hal diantaranya, dari pada keuntungan yang didapat dari pada ayam petelur tersebut suatu bukti bahwa dari keuntungan yang kita kelola dari tahun 2023 dan 2024 ada hasil yang kita bisa gelontorkan untuk kantor desa ini,” kata Entis.
Entis juga menambahkan. Pembangunan kantor ini adalah sebagaian dibantu dari keuntungan program ayam petelur. Kenapa demikian karena memang bantuan yang dikelola oleh desa melalui untuk bangunan desa, dari DD hanya10 persen dan tidak mencukupi untuk membangun kantor desa. Sehingga kami mempunyai saldo dari hasil ayam petelur ini maka kami bantukan untuk membangun kantor desa ini.
“Dan untuk saat ini desa binaan ayam petelur ada kurang lebih 20 desa, dan alhamdulillah di tahun ini ada salah satu desa di Kecamatan Sukaraja yaitu Desa Cibanon mendapat penghargaan tingkat kecamatan kaitan dengan program ketahanan pangan ayam petelur,” bebernya
Sementara Ketua Pokja Desa Insklusif Kemenrian Desa Lia Aprilia menyebut, kunjungan hari ini sebenarnya kita dalam rangka Bimbingan Teknis (Bimtek) dan Sosialisasi pengharus utamaan ketahanan pangan dan iklim di desa.
“Untuk peserta totalnya 120 orang itu kita bagi dua Desa, jadi yang ke Desa Pondok Udik ada 60 orang, dan 1 Desa lagi di Desa Cijanti, Kecamatan Babakan Madang, peserta dari dua Kecamatan, Kecamatan Jonggol dan Kecamatan Cariu,” tutur Lia.
Lia menjelaskan. Yang tadi kita kunjungi ketahanan pangan Desa Pondok Udik yaitu budi daya ayam petelur. Jadi kita lihat sekitar 1000 ekor ayam petelur yang sudah menghasilkan, lalu tadi kita lanjutkan dengan presentasi di Aula kantor Desa Pondok Udik.
“Tadi Bapak Kepala Desa Pondok Udik menjelaskan bagaimana langkah-langkah dalam budi daya ayam petelur sampai bisa mengahsilkan keuntungan,” jelasnya.
Lia menyebut, kenapa kami memilih Desa Pondok Udik untuk ketapang ayam petelur sebenarnya, ketapang di desa itu kan sumbernya banyak, tidak hanya ayam petelur, tapi yang kita lihat potensi di desa ini yang tersedia untuk kita capture atau kita lihat ada di ayam petelur. Dan sebenarnya untuk ketapang dan iklim di desa tidak hanya itu.
“Jadi bisa juga ada tanaman pangan, atau tadi ada sayuran dan sebenarnya desa pondok udik sebelumnya ketapang bawang tapi kurang sukses akhirnya desa pondok udik beralih ke ayam petelur, dab hasil keuntunganya bisa membantu membangun kantor Desa, bukan hanya menjanjikan tapi keuntunganya juga bisa bermanfaat untuk desa,” tutup Lia. (aga*)