Prof Didin Hafidhuddin Ungkap Tiga Nikmat Utama yang Harus Dijaga

  • Whatsapp
Prof. Dr. K.H. Didin Hafidhuddin, M.S

jurnalbogor.com – Dalam memperingati Hari Pahlawan, Majelis Ukhuwah Bogor Raya dan Masjid Ibn Khaldun Bogor menggelar acara Tabligh Akbar dengan tema “Dengan Semangat Kepahlawanan Kita Wujudkan Kemerdekaan Hakiki Indonesia dan Palestina” di Masjid Raya Al-Hijri 2 UIKA, Jl. Sholeh Iskandar, Kedungbadak, Tanah Sareal, Kota Bogor, Minggu (10/11/2024).

Acara ini dihadiri oleh berbagai para ulama dan tokoh masyarakat yang berkumpul di Tabligh Akbar ini.

Read More

Dalam tausiyahnya, Ketua Umum BKsPPI, Prof. Dr. K.H. Didin Hafidhuddin, M.S., menekankan pentingnya menjaga tiga nikmat utama yang diberikan Allah kepada umat manusia. Pertama, nikmat haya atau kehidupan, yang menjadi dasar bagi manusia untuk menjalani hidupnya. Kedua, nikmat kholiyah atau kemerdekaan, baik kemerdekaan secara pribadi maupun bangsa.

“Palestina adalah contoh pribadi yang merdeka, pribadi yang terus berjuang karena Allah meskipun bangsa mereka belum sepenuhnya merdeka,” ujar Prof Didin Hafidhuddin.

Dia menjelaskan bahwa kemerdekaan pribadi adalah mereka yang tetap teguh berjuang dengan niat ikhlas karena Allah, sama halnya dengan para pahlawan Indonesia yang berjuang tanpa pamrih sebelum Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945.

“Para pahlawan ini memiliki nikmatul kholiyah, mereka berjuang tanpa digaji karena mereka memiliki nikmat ketiga yaitu nikmatul hidayah,” tambahnya.

Nikmatul hidayah, yaitu nikmat iman dan Islam, adalah anugerah yang mendorong seseorang berjuang tanpa pamrih karena kecintaan pada agama. Prof Didin Hafidhuddin juga mengutip K.H. Sholeh Iskandar sebagai contoh tokoh yang memiliki ketiga nikmat tersebut, seorang pejuang kemerdekaan dan pendiri berbagai institusi untuk kemaslahatan bangsa.

K.H. Sholeh Iskandar mewujudkan perjuangannya dalam tiga bidang utama, yakni pendidikan, ekonomi, dan kesehatan. Inspirasi perjuangan ini, menurutnya berakar dari doa minum air zamzam, yang meliputi: ilmu yang bermanfaat, rezeki yang luas, dan kesembuhan dari berbagai penyakit.

Di bidang pendidikan, K.H. Sholeh Iskandar mendirikan Pondok Pesantren Darul Falah, Pesantren Ulil Albab, serta berperan dalam pendirian Universitas Ibn Khaldun. Tujuannya adalah menciptakan masyarakat berilmu yang dapat bermanfaat bagi lingkungannya.

Di sektor ekonomi, K.H. Sholeh Iskandar adalah pelopor pendirian Bank Syariah Amanah Ummah di Leuwiliang, yang bertujuan memberdayakan masyarakat kecil dan UMKM. Melalui bank ini, masyarakat dapat memiliki tabungan dan memperoleh modal usaha.

Selain itu, K.H. Sholeh Iskandar mendirikan Rumah Sakit Islam Bogor, berperan besar dalam memperjuangkan kesehatan masyarakat. Prof Didin Hafidhuddin juga menekankan bahwa seluruh amal usaha K.H. Sholeh Iskandar memiliki kesinambungan dan manfaat yang dapat dirasakan hingga saat ini.

“Semua yang dilakukan oleh KH. Sholeh Iskandar terus berlanjut, tidak terputus, semuanya berkelanjutan, dan memberikan dampak bagi umat,” pungkasnya.

Penulis: Lia Puspitasari

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *