jurnalbogor.com – Partai Persatuan Pembangunan atau PPP, Minggu (05/01/2025) ini tepat berusia 52 tahun. Perayaan hari lahir partai berlambang Ka’bah, khususnya di Kabupaten Bogor, digelar sederhana tapi penuh makna.
Sejumlah tokoh senior partai yang merupakan fusi atau gabungan dari beberapa partai politik Islam itu hadir,diantaranya Rachmat Yasin. Dalam acara yang dihelat di Sekretariat Dewan Pimpinan Cabang atau DPC PPP Kabupaten Bogor, di Jalan Tegar Beriman, Kelurahan Tengah, Kecamatan Cibinong itu, tokoh senior PPP yang akrab dipanggil RY itu mengusulkan diadakannya madrasah politik.
Madrasah atau sekolah politik itu, kata RY, sebagai tempat untuk membina dan mencetak kader- kader baru agar mereka tumbuh menjadi kader partai petarung yang siap berjuang membesarkan partai pada pemilihan umum atau Pemilu 2029 mendatang.
“Madrasah politik kawah candradimuka yang akan membentuk kader karena di madrasah politik kader baru akan dikenalkan dengan manifesto perjuangan partai,,3 dan berbagai strategi untuk meyakinkan orang lain agar mau jadi simpatisan bahkan menjadi kader PPP,” kata mantan Bupati Bogor periode 2008-2013 dan 2013 – 2018 itu dalam orasi politiknya.
RY optimis, ketika madrasah politik dilaksakan konsisten dalam waktu 5 tahun kedepan suara partai akan kembali naik, bahkan tak menutup kemungkinan di Kabupaten Bogor bisa menjadi nomor 1.
“Merealisasikan madrasah politik bukan tugas pengurus DPC semata, tapi semua kader – kader partai yang sudah lama berkiprah,” tegas RY.
Sekretaris DPC PPP Kabupaten Bogor, Junaidi Samsudin merespon positif rencana pendirian atau pembentukan madrasah politik yang diinisiasi Rachmat Yasin.
“Madrasah politik ide bagus. Kami siap merealisasikannya, konsep dan teknisnya seperti apa, dalam waktu dekat ini akan dibahas bersama semua pengurus,” kata wakil ketua DPRD Kabupaten Bogor itu.
Disinggung soal materi dari madrasah politik, Junaidi, menjelaskan mungkin secara garis besarnya kader- kader tingkat pemula akan dikenalkan dengan visi dan misi atau manifesto perjuangan partai serta materi-materi lainnya.
“Intinya sih, ide dari Pak RY pasti kami realisasikan, waktu 5 tahun cukup untuk mencetak kader partai tanggung yang memiliki jiwa petarung,” tegas Junaidi menutupi. (Aga)